Page 101 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 101
i(t) = I cos(ωt − φ) = V m cos (ωt − arc tan ωL ) [1.19]
m
2 2
2
√R + ω L R
Beberapa catatan terhadap persamaan [1.19] sebagai berikut:
ωL
1. Arus tertinggal terhadap tegangan sebesar φ = arc tan .
R
2. Bila L = 0; R ≠ 0 arus sefase dengan tegangan (φ = 0 ).
0
0
3. Bila R = 0, L ≠ 0, arus tertinggal terhadap tegangan sebesar 90 .
4. Nilai sudut fase tergantung kepada nilai dari ωL dan R.
5. ωL disebut sebagai reaktansi induktif dari induktor dinyatakan dalam
ohm.
6. Bentuk gelombang tegangan dan arus diperlihatkan pada gambar 1-5.
7. Menganalisis setiap rangkaian listrik dengan metode di atas, sangat tidak
praktis dan akan lebih mudah menganalisisnya dengan menyatakan fungsi
sinusoida dalam bilangan kompleks yang disebut FASOR.
φ
Gambar 1.5 Bentuk tegangan dan arus untuk rangkaian
[9,10,11,12]
pada gambar 1.4
Contoh 1
1) Arus sinusoidal mempunyai harga maksimum atau amplitudo sebesar 20
A. Arus mengalir 1 cycle penuh selama 1 ms. Magnitudo dari arus pada
waktu t = 0, adalah 10 A. Tentukan:
a. Frekuensi dari arus dinyatakan dalam hertz.
b. Frekuensi dari arus dinyatakan dalam radian/second.
c. Tuliskan bentuk arus dalam fungsi cosinus dengan sudut φ dalam
derajat.
Penyelesaian:
a. Dari data arus, diketahui bahwa T = 1 ms, sehingga f = 1/T = 1000 Hz.
8

