Page 98 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 98
Tegangan vR adalah tegangan pada resistansi R dan tegangan vL adalah tegangan
pada induktansi L. Analisis yang ingin dilakukan terhadap rangkaian ini adalah
menentukan respons arus i(t), dengan arah arus ditentukan seperti diperlihatkan
pada gambar 1.4.
i R
+ v R -
+
v s(t) = + L L
V m cos ωt volt - v L
-
Gambar 1.4 Rangkaian RL seri dihubungkan dengan sumber
tegangan sinusoida.
Dengan menggunakan Kirchhoff’s Voltage Law (KVL) atau hukum tegangan
Kirchhoff pada mesh L gambar 1.4 dan memilih lintasan searah dengan arus,
maka diperoleh persamaan tegangan dalam keadaan tunak (steady state)
sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [1.4].
−v (t) + v + v = 0
s
L
R
atau:
di di
−ν (t) + iR + L = 0 atau iR + L = ν (t)
s
s
dt dt
atau
L di + iR = V cos ωt [1.4]
m
dt
Karena tegangan merupakan fungsi sinusoida, maka respons arus juga fungsi
sinusoida dengan sudut fase φ sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [1.5].
i(t) = I cos(ωt − φ) [1.5]
m
I adalah amplitudo dari arus i(t) dan φ adalah sudut fase serta tanda (-)
m
menyatakan arus menyusul/lagging terhadap tegangan.
5

