Page 119 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 119

105



                     Keselamatan hanya ada dalam Yesus Kristis, karena para rasul melihat-
                Nya  sebagai  pribadi  ilahi.  Mereka  memanggil-Nya  Mesias,  dengan
                mengatakan: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup”         (Mat. 16:13-
                16).  Juga  seorang  murid  Yesus  menyebut-Nya  sebagai  Tuhan,  dengan
                                                                 23
                berkata: “Ya Tuhanku dan Allahku” (Yoh. 20-28).  Bahkan keyakinan teologi
                Reformasi  yang  dikumandangkan  oleh  Martin  Luther  (1483-1546)  yang
                dapat disimpulkan dengan tiga ungkapan, yaitu: sola gratia, sola fide dan
                sola  Scriptura;  dimana  ketiga  ungkapan  di  atas  terdapat  makna  teologis
                yang dalam, yaitu bahwa manusia hanya dapat diselamatkan oleh anugerah
                (gratia) Allah saja, dan bahwa manusia mendapat keselamatan itu dengan

                menyerahkan diri dalam iman (fides) kepada Yesus Kristus, serta kita dapat
                mengenal  Allah  dan  kehendak-Nya  hanya  di  dalam  Alkitab  (Scriptura)
                saja. 24   Ungkapan tentang sola gratia inilah yang mencirikan gereja akan
                keyakinan supremasi Yesus Kristus dalam doktrin keselamatan Kristen.
                     Soteriologi Kristen mencapai puncak pada karya Kristus di kayu salib.
                Millard J. Erikcson, dalam buku: Christian Theology, menyatakan:

                     Karena  kematian  Kristus  memiliki  nilai  yang  tak  terhingga  maka
                     kematian  tersebut  cukup  untuk  semua  orang  pilihan  tanpa
                     memandang jumlahnya. Yang dipersoalkan sebenarnya ialah apakah
                     Allah mengutus Kristus untuk menyediakan keselamatan bagi semua
                     orang, atau hanya bagi semua orang yang telah dipilih-Nya. Jawaban
                     kita  tergantung  pada  pengertian  kita  mengenai  urutan  logis  dari
                                                   25
                     ketetapan-ketetapan Tuhan.

                     Perjalanan  sejarah  teologi  Kristen;  khususnya  berkaitan  dengan

                doktrin keselamatan, telah lahir sejumpah pendapat mengenai pendekatan
                teologi  soteriologi,  diantaranya  yang  menonjol  adalah  Calvinisme  dan
                Arminianisme.
                     Calvinisme     atau    para   pengikut     John    Calvin    (1509-1564),
                menyelenggarakan  Persidangan  Sinode  Dordrecht  pada  tahun  1618-1619,
                sebagai  reaksi  atas  pemahaman  Jacobus  Arminius  (1560-1609),  dengan
                remosntran-nya.  Kaum  Calvinisme  menyelenggarakan  khusus  untuk
                membahasnya  sehingga  berhasil  merumuskan  TULIP,  yaitu:  (1)  Total



                23  Demsy Jura, Sivilitas Pendidikan Kristen, 69.
                24   Christian de Jonge, Apa itu Calvinisme? (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2000), 45.
                25  Millard J. Erickson,  Christian  Theology. (Malang:  Penerbit Gandumas, 2003), 509-510.
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124