Page 120 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 120
106
depravity atau Kerusakan total, dimana dosa telah meliputi semua bidang
kehidupan atau totalitas eksistensi manusia. Karena jatuh dalam dosa
manusia mengalami kerusakan total; (2) Unconditional election atau
Pemilihan tanpa syarat yang yakin akan kedaulatan Allah secara mutlak.
Allah telah menetapkan manusia untuk keselamatan; (3) Limited atonement
atau Penebusan terbatas, yaitu bahwa seseorang ditebus karena anugerah
Tuhan dan hal itu telah dilakukan dalam karya Yesus Kristus di kayu salib;
(4) Irresistible grace atau Anugerah yang tidak dapat ditolak, dimana
manusia yang telah dipilih Allah dan Kristus telah mati bagi mereka, Allah
menarik mereka pada diri-Nya melalui anugerah yang tidak dapat ditolak;
(5) Perseverance of the saints atau Ketekunan orang-orang kudus, yaitu
bahwa orang-orang yang telah dipilih Allah dan ditarik kepada-Nya melalui
Roh Kudus akan dipelihara dalam iman. Tidak ada satupun dari orang yang
sudah dipilih Allah akan terhilang, mereka pasti akan selamat secara kekal.
Armineanisme yang dipelopori oleh Jacobus Arminius (1560-1609),
dimana baru pada tahun 1610 dirumuskan teologi Arminianisme yang
dikenal dengan “Lima Poin Remonstrans”, yaitu: (1) Kehendak Bebas,
dimana keyakinan bahwa manusia memiliki kebebasan untuk bertindak,
sehingga manusia memiliki kehendak untuk menerima Kristus dan
mendapat keselamatan; (2) Pemilihan Bersyarat, dimana keyakinan ini
didasari pada kepercayaan bahwa Allah melihat terlebih dahulu seseorang
yang menggunakan kebebasannya untuk percaya; (3) Penebusan Universal,
dimana Kristus mati untuk setiap orang, karena Allah tidak menghendaki
semua orang binasa. Itulah sebabnya penebusan bersifat umum; (4)
Anugerah yang dapat ditolak, yaitu manusia mempunyai kebebasan
kehendak yang absolut, dan memiliki kemampuan untuk menolak atau
menentang kehendak Allah bagi hidupnya, termasuk menolak untuk
percaya kepada Yesus Kristus; dan (5) Hidup di luar Kasih Karunia; yang
merupakan hasil akhir yang logis dari bagian sistem yang terdahulu. Jika
manusia tidak dapat diselamatkan oleh Allah kecuali kalau itu merupakan
kehendak manusia untuk selamat, maka manusia tidak dapat terus menerus
tinggal atau ada dalam keselamatan jika ia tidak terus menerus
berkeinginan untuk selamat.
Ingatlah, walaupun ada keragaman dalam studi soteriologi Kristen;
namun tekanan pada supremasi Yesus Kristus tetap sama, yaitu bahwa

