Page 242 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 242
228
karena sifatnya yang suka bergaul satu sama lain manusia disebut makhluk
sosial. Kesatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama disebut
masyarakat. Masyarakat terbentuk ketika ada dua orang atau lebih hidup
bersama, sehingga dalam pergaulan itu timbul pelbagai hubungan yang
mengakibatkan orang yang satu dengan yang lainnya saling memengaruhi.
Dalam masyarakat paguyuban (gemeinschaft), hubungan itu lebih bersifat
pribadi oleh adanya ikatan batin, seperti rumah tangga, arisan, dan
sebagainya. Sedangkan dalam masyarakat patembayan (gesselschaft),
hubungan itu bersifat tidak pribadi dan bertujuan untuk mencari
keuntungan kebendaan, misalnya firma, perseroan terbatas, dan lain-lain.
Masyarakat yang membentuk kelompok dari individu dan keluarga menjadi
suatu bangsa dan negara yang menempati suatu wilayah dan melakukan
berbagai upaya dalam mencapai tujuan hidup bersama. Dalam menjalankan
aktivitas hidupnya itulah diperlukan hukum yang memberikan pengaturan
tentang bagaimana manusia hidup dalam keteraturan dan ketertiban. Itulah
asal muasal lahirnya hukum. Dari begitu banyaknya definisi tentang hukum,
ada satu batasan yang dapat dikatakan bersifat holistik yakni bahwa dalam
perspektif Pancasila, hukum merupakan ketentuan yang mengatur
hubungan manusia dengan sesamanya, hubungannya dengan Tuhan, dan
segala sesuatu yang berkaitan dengan hidup manusia dalam upaya
mencapai hidup adil dan makmur (Sianturi, 1996:2). Pengakuan bahwa
Allah adalah Raja yang kuat, yang mencintai hukum, Dia yang menegakkan
kebenaran; hukum dan keadilan di antara keturunan Yakub, Dia yang
melakukannya (Mzm. 99:4) ditegaskan lewat hakikat keberadaan hukum di
tengah-tengah bangsa Israel yang harus menjadi tanda pada tangan bangsa
Israel dan menjadi peringatan di dahi mereka, supaya hukum TUHAN ada
di bibirmu; sebab dengan tangan yang kuat TUHAN telah membawa bangsa
itu keluar dari Mesir (Kel. 13:9).
Tidak jarang hukum diidentikkan dengan peraturan tertulis, padahal
selain itu, juga dikenal adanya hukum tidak tertulis seperti hukum adat yang
berlaku di wilayah tertentu, yang dianut dan diakui oleh rakyat yang tinggal
di situ, atau suatu konvensi yang muncul dari kebiasaan ketatanegaraan.
Pemikiran orang tentang hukum sering Gustav Radbruch berbicara tentang
cita hukum (“Idee des Rechts”) yang akan menuntun manusia dalam
kehidupannya dengan dukungan tiga nilai dasar (Grundwerten), yaitu

