Page 467 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 467
Hubungan antara arus I1 dengan I2 dapat ditentukan berdasarkan persamaan
[11.24] sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [11.25].
L 2 L 2 L 2 N 2
= = = √ = = n [11.25]
M √L 1 L 2 L 1 N 1
Persamaan [11.25] dapat dinyatakan sebagaimana persamaan [11.26].
N = N [11.26]
1
2
Gambar 11.4 merupakan gambar ulang dari rangkaian gambar 11.3 akan tetapi
posisi dari tanda titik ( ) berbeda antara kumparan primer dengan kumparan
sekunder. Tanda titik pada kumparan primer terletak sebelah atas dari kumparan
sementara posisi dari tanda titik pada kumparan sekunder berada pada sebelah
bawah dari kumparan.
Tegangan induksi pada kumparan 2 (jumlah lilitan N2) dalam keadaan terbuka
pada gambar 11.4 (a) berdasarkan konvensi titik dengan implementasinya pada
gambar 10.13(b), dinyatakan oleh persamaan [11.27].
= −jωM [11.27]
Besar arus I1 pada kumparan 1 (jumlah lilitan N1) sebagaimana dinyatakan oleh
persamaan [11.28].
= [11.28]
jωL 1
Persamaan [11.28] disubsitusikan ke persamaan [11.27] menghasilkan persamaan
[11.29].
= −jωM ( ) = − [11.29]
jωL 1 L 1
Koefisien kopling untuk transformator ideal adalah: k = 1, sehingga induktansi
bersama pada persamaan [11.29] adalah: M = k √L L = √L L dan dengan
1 2
1 2
mensubsitusikan M ke persamaan [11.29], menghasilkan persamaan [11.30].
= − √ [11.30]
L 2
L 1
374

