Page 212 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 212

dan dilekatkan kembali." - Marcus Aurelius iMeditations)

                   Analogi yang sangat tepat menggambarkan relasi manusia dengan

                   manusia lain, bahkan masyarakat keseluruhan, dan menunjukkan betapa
                   Filosofi Teras sungguh-sungguh serius dalam mengingatkan kita untuk
                   selalu menjaga kehidupan sosial kita, dengan menjaga kerukunan dan
                   silaturahmi kita. Marcus Aurelius berpendapat bahwa sebisa mungkin kita
                   tidak memutuskan tali hubungan dengan sesama kita, yang bahkan bisa

                   menyebabkan kita terpotong dari masyarakat keseluruhan.

                   Bagaikan dahan yang dipotong dari dahan lainnya, dia juga terpotong dari
                   pohon pokoknya. Yang merugi adalah si dahan, karena dia terpotong dari
                   aliran makanan dan hidup. Dahan yang terpotong memang bisa
                   “dilekatkan” kembali, dan mungkin pulih, tetapi terlalu sering dipotong
                   akhirnya akan makin sulit untuk bisa melekat kembali.

                   Apakah kita mengenali seseorang dalam hidup kita yang “memotong

                   dirinya sendiri” dari pertemanan atau lingkungan sosial? Bagi saya ini tidak
                   ada hubungannya dengan karakter introver versus ekstrover. Mungkin kita
                   mengenal seseorang yang sering ngambek, menyimpan marah, kepahitan,
                   atau kebencian terhadap teman-temannya, atau lingkungan sekitarnya,
                   sehingga dia memilih memisahkan diri. Menurut Marcus Aurelius, ini hal

                   yang patut disayangkan dan sebaiknya dihindari.

                   Ajaran Stoisisme bahwa manusia adalah makhluk sosial dan sebaiknya
                   tidak mengisolir diri mendapatkan semakin banyak dukungan dari ilmu
                   kesehatan. Dalam artikel di The New York Times berjudul “The Surprising
                   Effects of Loneliness on Health” (Efek Mengejutkan dari Kesepian
                   Terhadap Kesehatan), disebutkan bahwa kesepian bisa meningkatkan
                   hormon stres dan inflamasi, yang kemudian bisa menambah risiko

                   penyakit jantung, arthritis, pikun, bahkan upaya bunuh diri. Artikel ini juga
                   mencatat rasa kesepian tidak ada hubungannya dengan jumlah teman
                   atau kenalan. Seseorang bisa memiliki sedikit hubungan tetapi tidak
                   merasa kesepian, sementara seseorang bisa dikelilingi banyak orang,
                   tetapi merasa kesepian. Kualitas dari hubungan antarmanusia menjadi
                   lebih penting dari kuantitas. Artikel ini mengukuhkan apa yang telah
                   ditemukan para filsuf Stoa 2.000 tahun yang lalu, manusia harus hidup

                   bersama manusia lainnya dengan baik.

                   Prinsip-prinsip hubungan antar manusia di dalam Stoisisme saling terkait
                   dan bisa sangat membantu kualitas hubungan. Satu- satunya cara agar
                   kita tidak “memotong” diri kita dari hubungan sosial, menjadi pahit hati dan
                   menjauh dari teman, keluarga, dan masyarakat adalah dengan tidak
                   baperan, tidak sensitif atau mudah terprovokasi, apalagi mudah marah-
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217