Page 208 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 208

Sounds familiar? Pernah menemui orang-orang seperti ini di media sosial
                   atau di dunia nyata? Mereka sering memberikan komentar negatif, seperti

                   menjatuhkan, menjelek-jelekkan, dan menghina, bahkan kepada orang-
                   orang yang tidak mereka kenal (seperti selebriti). Jika ada yang berbagi
                   keberhasilan, selalu saja orang-orang ini bisa menemukan kejelekan untuk
                   berusaha dijatuhkan.

                   Sutradara legendaris dari Jepang Akira Kurosawa dikenal dengan

                   ujarannya, 7 cant afford to hate anyone. I don't have that kind of time."
                   (Saya tidak mampu membenci siapa pun. Saya tidak punya waktu untuk
                   itu). Seperti yang dikatakan Seneca, hanya kita yang “kurang kerjaan"
                   yang memiliki waktu untuk membenci dan mendengki pada orang lain. Jika
                   kita punya kesibukan dan keasikan sendiri, niscaya kita tidak punya cukup
                   waktu untuk membenci dan nyinyir pada orang lain. Jadi, lain kali kita
                   mulai merasakan keinginan jahat untuk menjatuhkan orang lain, mungkin
                   kita harus cepat-cepat berpikir untuk menyibukkan diri dengan hal-hal yang

                   produktif.



                   Instruct or Endure


                          "People exist for one another. You can instruct or endure them." -
                         Marcus Aurelius [Meditations)

                   Hidup bersama manusia lain menuntut lebih dari sekadar “menolerir”
                   perilaku mereka. Sekadar menolerir orang lain sifatnya pasif. "Yang
                   penting gue gak ganggu orang lain, orang lain gak ganggu gue". Sebagian

                   dari kamu mungkin mendapat kesan bahwa sedari tadi Filosofi Teras
                   hanya mengajarkan untuk pasif saja sebagai objek dari perlakuan tidak
                   enak orang lain. Ini tidak benar.

                   Marcus Aurelius berkata bahwa kita hidup untuk satu sama lain [exist for
                   one another). Artinya, keberadaan kita harus bisa membantu satu sama
                   lain, secara aktif. Membantu di sini lebih dari sekadar membantu uang atau

                   bantuan bencana, tetapi setiap hari kita bisa saling mengajar dan
                   membangun satu sama lain. “Kamu bisa mengajari [instruct] orang lain,
                   atau hidup menolerir mereka,” kata Marcus. Kita bisa mengajari orang lain
                   menjadi lebih baik, dan jika itu tidak tercapai, minimal kita bisa
                   menanggung (hidup bersama) mereka [endure them). Jika kita melihat ada
                   perilaku yang keliru, maka pastikan bahwa itu memang keliru, dan
                   kemudian kewajiban kita untuk membenarkan.


                   Contoh sehari-hari. Kita melihat seseorang yang memotong antrean—
                   karena memang tidak mengerti prinsip mengantre, atau memang egois
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213