Page 220 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 220

selalu amnesia dan kalau ditagih lebih galak dari yang menagih? Ya
                       sudah, dihindari saja. Ini tidak bertentangan dengan prinsip tidak

                       mengisolir/memotong diri kita dari pergaulan, karena kita masih tetap
                       mempertahankan kehidupan sosial, hanya kualitasnya saja yang
                       dijaga. Tentunya, Stoisisme menganggap ini sebagai langkah
                       terakhir, dan tidak bisa dilakukan seenaknya [dikit-dikit memutus
                       pertemanan, menghindari orang, unfriend, block, dan lain-lain),
                       karena, jika keseringan, akhirnya kita yang “memotong diri" dari
                       “pohon" masyarakat yang lebih besar.


                        Seneca juga menuliskan mengenai pentingnya berhati-hati dalam
                       memilih teman:

                              “Kita harus ekstra hati-hati dalam memilih orang, dan
                              memutuskan apakah mereka layak untuk kita berbagi (waktu)
                              hidup dengan mereka....

                              “Tidak ada yang lebih menggembirakan kita seperti
                              persahabatan yang akrab dan setia. Sungguh sebuah berkah

                              untuk memiliki mereka yang siap dan mau menerima segala
                              rahasia kita dengan aman. Bercakap- cakap dengan mereka
                              menyejukkan kecemasan kita, nasehat mereka membantu kita
                              menetapkan pilihan, keceriaan mereka mencairkan kesedihan
                              kita, bahkan sekedar kemunculan mereka sudah membuat kita

                              senang!

                              “Pilihlah teman yang paling tidak bercacat moral; seperti kita
                              tidak ingin bercampur dengan orang sakit agar tidak
                              tertular...khususnya, hindari mereka yang selalu murung dan
                              meratap, dan selalu menemukan alasan untuk
                              mengeluh...sesungguhnya teman yang selalu merasa kesal dan
                              menggerutu tentang segala hal adalah musuh bagi kedamaian

                              jiwa kita.” (On Tranquility of Mind)

                    Berteman kok milih-mUih? Ya memang! Bukan memilih-milih atas dasar
                    suku, agama, atau ras, atau memilih karena siapa bapaknya dan di
                    mana rumahnya, tetapi memilih teman berdasarkan karakter mereka.
                    Karena, karakter yang buruk sesungguhnya bisa menjangkiti orang lain,
                    bagaikan penyakit menular.
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225