Page 229 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 229

Bisa ya membagi waktu antara skripsi, shooting video, sampai

                     menulis?

                     Basically karena semua kegiatan ini adalah menulis dan membaca,
                     jadi pembagian waktu tidak masalah. Yang jadi masalah lebih
                     pembagian mood, hahaha. Karena semuanya tentang menuangkan
                     ide, jadi kalau pas ada mood untuk menulis suatu ide, saya akan
                     meninggalkan dulu ide yang lain.



                     Mengapa waktu lulus SMA memutuskan mengambil Ilmu Politik?

                     Agak aneh ceritanya. Latar belakang saya sebelumnya sains banget.
                     Tahun 2006, saya ikut Olimpiade Matematika dan Sains Internasional,
                     sudah melalui karantina bareng Yohanes Surya (Pembimbing Tim
                     Olimpiade Fisika Indonesia-penulis) juga. Di SMP juga ikut Olimpiade
                     Biologi dua kali. Saat SMA, karena juga tertarik pada bahasa Inggris,

                     saya ikutan speech contest. Kemudian diperkenalkan pada juga
                     kepada English Debating.

                     Sejak kenal debating ini, saya jadi kenal social issues, karena
                     debatnya kan tidak mungkin tentang natural science, tapi social
                     political issues. Di tingkat Jawa Barat saya dikarantina, setiap hari bisa
                     berdebat tujuh mosi, seminggu 50 mosi. Mosinya semua tentang social

                     issues, seperti currency, kebijakan tobacco, dan lain-lain. Sejak itu
                     minat saya di bidang ini bertambah, seperti hukum, politik, dan lain-
                     lain. Saya kayak ngerasa ada something bigger than natural science,
                     biology, virus, genetics. Saat ikutan debat, baru menyadari ada yang
                     lebih kompleks dari itu semua, yaitu...manusia. Karenanya, saya
                     pengen menghabiskan masa kuliah di sesuatu yang lain dari sains.
                     Itulah bagaimana saya akhirnya memutuskan belajar politik.


                     Sempet nyesel gak sekarang sesudah mempelajari Ilmu Politik?

                     Sesuai ekspektasi. Semua pengalaman gue selama debating benar-
                     benar ditemui saat belajar ilmu politik. Seperti perdebatan teori. Untuk
                     satu isu yang sama, bisa ada enam teori yang berbeda-beda. Kalau
                     belajar sains kan tidak seperti itu. Jika ada teori yang lebih baru dan
                     lebih bagus, maka teori sebelumnya ya hilang, karena artinya dia gagal

                     dan yang baru menghapus itu.

                     Dalam (ilmu) sosial tidak seperti itu. Untuk setiap isu bisa ada lebih dari
                     satu analisis, teori, point of view, dan lain sebagainya. I used to obsess
                     with being right when in science. Karena di sains itu tidak ada pilihan
                     lain selain benar dan salah. Kalau lo gak salah ya lo benar, udah itu
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234