Page 236 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 236

marah karena kehidupan mereka tidak seindah itu, terus kemarahan itu

                     dialihkan ke tempat lain—mem- bully akun-akun seleb saat mereka
                     melakukan kesalahan.

                     Anak-anak muda ini perlu spirituality, buku-buku, atau filosofi yang
                     memberi mereka inspirasi bahwa mereka tidak perlu seperti itu.
                     Bagaimana mereka bereaksi terhadap orang- orang yang
                     kehidupannya lebih baik dari mereka, bahwa tidak perlu menunggu-
                     nunggu (seleb) melakukan kesalahan untuk memaki-maki mereka (di

                     media sosial). Saya bingung sih, kalian ini dibesarkan di mana sih, gaul
                     sama siapa sampai jadi kayak gini.

                     Elo tuh anak muda dengan segudang kemungkinan menjadi lebih
                     besar, kenapa elo harus turun ke level ini? Menyimpan kemarahan dan
                     marah-marah, artinya level elo jadi di bawah orang (yang elo marah-
                     marahin) itu.



                     Bisa gak saya simpulkan, kalau kita sudah cukup sibuk untuk
                     merenungkan diri sendiri, kita mau jadi apa, kita tidak akan punya
                     waktu untuk mengomentari para seleb media sosial?

                     Balik ke dikotomi kendali ya, harusnya elo fokus pada hal-hal yang bisa
                     elo kendalikan aja. Saya suka bingung, kenapa sih semua orang jadi
                     begitu marah pada orang lain? Gak ada alasan sama sekali. Beberapa

                     kali baju mahal saya rusak di laundry. Apakah terus saya memaki-maki
                     "Dasar laundry laknat!"? Gak ada alasan sama sekali untuk marah...

                     Saya punya temen di media sosial yang harus banget marah ke semua
                     orang. Mau saya unfriend gak enak, jadi saya mute, hahaha. Buat apa
                     sih segala kata-kata kasar itu? Anak-anak muda butuh lebih banyak

                     bacaan, atau filosofi, untuk membantu mereka menggunakan media
                     sosial ini dengan lebih tenang, gak perlu dikit-dikit murka. Dan saya
                     yakin ini awalnya iri hati/ dengki, yang kemudian berubah menjadi
                     kemarahan. Elo akan mencari-cari kesalahan, dari rambut baru (seleb)
                     yang gak cocoklah, apa sajalah. Orang sekarang merasa inferior
                     karena gempuran social media, menyadari kalo mereka “nothing",
                     hanya remah rempeyek, gak tau mau ngapain selain marah pada
                     semuanya. Makanya be better, be proud of yourself.




                     (Twitter: (dcittairlanie. Facebook dan YouTube Channel: Geolive ID)
   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241