Page 48 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 48

Julie Norem, Profesor Psikologi dari Wellesley College yang menjadi narasumber
                artikel tersebut, meneliti mengapa beberapa orang justru memberi respon lebih

                baik terhadap peristiwa negatif, sebuah sikap yang disebutnya sebagai "pesimisme
                defensif". Penelitiannya menunjukkan bahwa dengan memikirkan segala sesuatu
                yang bisa berjalan tidak sesuai rencana, orang-orang ini justru mengurangi
                kekhawatiran mereka dan sering kali sanggup untuk mengantisipasi hambatan-
                hambatan tersebut.

                Dari artikel yang sama, penulis Barbara Ehrenreich menyalahkan krisis finansial
                2008 kepada para investor yang menolak untuk memikirkan kemungkinan yang

                buruk (berinvestasi hanya membayangkan untung besar saja, tidak mau
                memikirkan bahwa investasi bisa juga merugi). Nanti kita akan melihat bagaimana
                temuan di atas sudah dipikirkan oleh para filsuf Stoa sejak 2.000 tahun yang
                lampau.

                Bagaimana dengan agama? Tidakkah agama (seharusnya) menawarkan cara
                memperoleh kedamaian di dunia (selain di surga)?


                Walaupun di atas kertas memang demikian, tetapi dari pengamatan pribadi saya
                banyak orang masih menjadikan agama hanya sebagai "tiket ke surga", di mana
                ritual keagamaan menjadi sekadar daftar yang harus dicentang untuk memenuhi
                syarat masuk surga, tetapi para penganutnya tidak memahami dan menerapkan
                substansinya sebagai pedoman kedamaian dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan,
                sering kali (interpretasi) agama dijadikan alasan untuk bertengkar dan menyakiti

                orang lain.

                Selain itu, identitas agama sering dijadikan dasar untuk “membedakan", bukan
                untuk mencari kesamaan yang mempertemukan [common ground]. Boro-boro
                mencari kesamaan antar-agama dan keyakinan yang berbeda, bahkan di dalam
                agama dan keyakinan yang sama saja kita bisa mencari-cari perbedaan
                interpretasi, mazhab, dan ritual untuk dipertengkarkan.


                Ini sebenarnya sangat disayangkan, karena berbagai agama menawarkan mutiara
                kehidupan yang kaya dan saling melengkapi, tetapi label identitas agama yang
                berbeda-beda



























          FILOSOFI TERAS                               20
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53