Page 26 - Al-Bayan EDISI 24
P. 26

JEJAK



         SASTRAWAN PERTAMA YANG DIBERI GELAR PAHLAWAN NASIONAL
        J                                       Abdul Muis memiliki jiwa petualangan

            “Jika  orang  lain  bisa,  saya  juga  bisa.
                                                   Seperti halnya orang Minangkabau,
         Mengapa pemuda-pemudi kita tidak bisa
         jika memang mau berjuang.” -Abdul Muis.
                                                tinggi. Sejak remaja, ia sudah berani
                                                meninggalkan
                                                                           halaman,
                                                                kampung
            Abdul Muis merupakan sastrawan,
                                                merantau ke Pulau Jawa.
         politikus, dan wartawan yang pertama kali
                                                   Abdul Muis lulusan Sekolah Eropa
         diberi gelar sebagai pahlawan nasional
         pertama oleh Presiden Soekarno pada
         tahun 1959. Gelar ini diberikan atas jasa
                                                disingkat  ELS).  Ia  pernah  belajar  di
                                                STOVIA selama 3,5 tahun (1900-1903).
         Abdul Muis dalam memperjuangkan        Rendah (Eur Lagere School atau sering
         gagasan kemerdekaan Indonesia sejak    Namun karena sakit, ia keluar dari sekolah
         tahun 1912. Abdul Muis menyuarakan     kedokteran tersebut. Pada 1917, ia pergi
         kritik keras atas  pendudukan  Belanda   ke negeri Belanda untuk menambah
         di Indonesia melalui tulisan-tulisannya   pengetahuan meskipun hanya berbekal
         yang dimuat dalam surat kabar. Ia juga   ijazah  ujian  amtenar  kecil  (Klein
         tergabung   dalam   organisasi  politik  Ambtenaars) dan ELS.
         Sarekat Islam dan mendapat kedudukan di   Karir dan Perjuangannya
         The Volksraad atau majelis semi-legislatif
                                                   Setelah  itu,  Abdul  Muis  sempat
         Dewan Rakyat.                          menekuni berbagai profesi pekerjaan, baik
            Profil                              di bidang sastra, jurnalistik, dan politik.
            Abdul    Muis   lahir                    Pekerjaan pertama kali diterjun
         pada 3 Juli 1886 di                             adalah  bidang   jurnalistik.
         Bukittinggi, Sumatera                            Pada 1905, ia juga diterima
         Barat. Ia adalah sosok                            sebagai anggota dewan
         dengan julukan Sutan                               redaksi majalah Bintang
         Penghulu,   dimana                                 Hindia, sebuah majalah
         gelar      tersebut                                 yang  banyak   memuat
         diperoleh dari orang                                berita politik di Bandung.
         tuanya, yang juga                                   Karena    pada    1907,
         masih      menjadi                                  Bintang Hindia dilarang
         keluarga   Minang                                   terbit, Abdul Muis pindah
         yang berpengaruh.                                   kerja  ke  Bandungsche
            Ayahnya, dari                                    Afdeelingsbank  sebagai
         Minangkabau,                                           menteri    lumbung.
         D   a  t  u   k                                         Pekerjaan ini ditekuni
         Tumangguang                                             selama 5 tahun. Pada
         Sultan Suleiman.                                       1912, Ia bekerja di
         Sutan   Suleiman                                       De  Prianger Bode,
         adalah      tokoh                                      sebuah surat kabar
         masyarakat, seperti                                   (harian) Belanda yang
         Demang Sungai Por,                                   terbit di Bandung. Di
         yang  menentang  keras                              surat kabar ini, dia bekerja
         Belanda.     Sedangkan                             sebagai korektor.  Dalam
         ibunya berasal dari Jawa,                            tempo tiga bulan, Ia
         dan   merupakan    sosok                                diangkat   menjadi
         wanita yang memiliki                                        Hoofdcorrector
         keahlian  pencak                                                (Kor ekt or
         silat.                                                           Kepala)
                                                                          k ar ena








         26    MAJALAH AL-BAYAN
               EDISI 24
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31