Page 27 - Al-Bayan EDISI 24
P. 27

SASTRAWAN PERTAMA YANG DIBERI GELAR PAHLAWAN NASIONAL



          mempunyai    kemampuan    berbahasa   di harian Kaum Muda yang dipimpinnya.
          Belanda yang baik.                    Sebagai sastrawan, Abdul Muis kurang
            Pada 1913, Abdul Muis keluar dari De   produktif. Ia menghasilkan empat buah
          Prianger Bode. Sebagai pemuda yang    novel dan beberapa karya sastra. Dari
          berjiwa patriot,  Ia mulai tertarik  pada   karyanya yang sedikit itu, Abdul Muis
          dunia  politik  dan  masuk  ke  Serikat  Islam   tercatat indah dalam sejarah karya
          (SI) bersama mendiang AH Wignyadisastra.   sastra Indonesia. Karya besarnya, Salah
          Ia dipercaya memimpin Kaum Muda,      Asuhan, dianggap sebagai corak baru
          salah satu surat kabar milik SI yang   penulisan  prosa  pada  saat  itu.  Jika  pada
          terbit di Bandung. Pada waktu itu, atas   saat itu, sebagian besar pengarang
          inisiatif dr Cipto Mangunkusumo, Abdul   selalu menyajikan tema lama, seperti
          Muis (bersama dengan  Wignyadisastra   pertentangan kaum tua dengan kaum
          dan  Suwardi  Suryaningrat)  membentuk   muda,  kawin paksa,  dan  adat  istiadat.
          Komite Bumi Putra.   Tujuannya untuk   Salah Asuhan  menampilkan  masalah
          mengadakan    perlawanan   terhadap   konflik pribadi, yaitu dendam, cinta, dan
          Belanda dan mendesak Ratu Belanda     cita-cita.
          agar memberikan kebebasan bangsa         Wafat
          Indonesia dalam berpolitik dan bernegara.   Abdul  Muis  wafat  di  Kota  Bandung
          Pada zaman pergerakan, bersama HOS    pada tanggal 17 Juni 1959, pada usia 76
          Cokroaminoto, Abdul Muis berjuang     tahun. Jenazahnya dimakamkan di Taman
          memimpin Serikat  Islam.  Pada  1917, ia   Pahlawan Cikutra, Bandung. Ia wafat
          dipercaya sebagai utusan SI pergi ke   meninggalkan dua orang istri dan 13
          Belanda  untuk   mempropagandakan     orang anak.
          Comite Indie  Weerbaar. Pada 1918,
          sekembalinya  dari  negeri  Belanda,
          Abdul Muis pindah bekerja ke harian      Sumber : https://regional.kompas.com/
          Neraca karena Kaum Muda telah diambil   read/2022/01/25/150434578/profil-abdul-
          alih oleh Politiek Economische Bond,   muis-asal-kisah-karya-dan-perjuangan
          sebuah gerakan politik Belanda di bawah
          pimpinan Residen Engelenberg
            Perjuangan Abdul Muis ternyata tidak
          hanya berhenti sampai di situ, bersama
          tokoh lainnya Abdul Muis terus berjuang
          menentang penjajah Belanda. Pada 1922, Ia
          memimpin anak buahnya yang tergabung
          dalam PPPB (Perkumpulan Pegawai        Pada 1913, Abdul Muis
          Pegadaian  Bumiputra)   mengadakan      keluar dari De Prianger
          pemogokan di  Yogyakarta. Setahun
          kemudian, ia memimpin sebuah gerakan    Bode. Sebagai pemuda
          memprotes   aturan   Landrentestelsel    yang berjiwa patriot,
          (Undang-undang  Pengawasan Tanah)
          yang akan diberlakukan oleh Belanda      ia mulai tertarik pada
          di Sumatera Barat. Protes berhasil,
          Landretestelsel urung dilakukan.       dunia politik dan masuk
            Karyanya                                ke Serikat Islam (SI)
            Bakat kepengarangan Abdul Muis          bersama mendiang
          sudah  terlihat  sejak  Ia  bekerja  di  dunia
          penerbitan, terutama harian Kaum Muda   AH Wignyadisastra. Ia
          yang dipimpinnya. Ia menulis banyak hal   dipercaya memimpin
          terutama roman sejarah. Salah satunya
          adalah roman sejarah Surapati. Sebelum        Kaum Muda,
          diteritkan sebagai buku roman tersebut
          diterbitkan sebagai cerita bersambung

                                                                 MAJALAH AL-BAYAN
                                                                          EDISI 24  27
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32