Page 30 - Al-Bayan EDISI 24
P. 30
PUISI
LANGIT YANG MENJADI SAKSI
Oleh: Shabrina (Redaktur Al-bayan 2020-2021)
Kali ini,
Senja tampak meragu
Pendarnya seakan layu
Pun lembayung
Terlihat pucat; tak berwarna
Dengan tumpahan air yang menderu
Hujan senja pun mengguyurnya
Dengan semburan tanah yang mewangi
Dengan setapak jalan yang menggenang
Disini ia pun merindu dengan tempo merendah
Ia menumpang pulang
Pada deru suara senja
Yang genap berpindah laju
Dengan irama berdiksi
Agar senja tetap berpuisi
Mungkin ketika tua nanti
Puisi-puisi senja akan menemani
Saat kita sama-sama mencari uban
Dalam tawa riang berbalut kenangan
Secara tak sadarpun tuhan menggantinya
Dengan hujan yang terus mengguyur
Supaya tumpah kita tak terdengar
Agar kita bisa terlihat tegar walau tlah binasa
Ruang ini tlah bersaksi
Terhadap mereka yang menyinggahinya
Dan lembaran kenangan pun tersanjung
Kepada tempo yang menyudahinya secara indah
Ali bin Abi Thalib berkata
“Kepadamu senja kutitipkan salam,
sampaikan untuk sang rembulan malam
bahwa aku di sini sangat memendam rindu yang amat dalam.”
30 MAJALAH AL-BAYAN
EDISI 24

