Page 7 - Harry Potter and The Order Of The Phoenix
P. 7

Harry menutup matanya dari langit malam yang sekarang telah berkobar ketika
               pembaca berita berkata, '-- dan akhirnya, Bungy si berang-berang telah
               menemukan cara baru untuk tetap sejuk di musim panas ini. Bungy, yang tinggal
               di Five Feathers di Barnsley, telah belajar ski air! Mary Dorkins pergi untuk
               mencari tahu lebih banyak.'


               Harry membuka matanya. Jika mereka telah mencapai berang-berang yang
               berski-air, tidak akan ada lagi yang patut didengar. Dia berguling dengan hati-
               hati dan bangkit bertumpu pada lutut dan sikunya, bersiap-siap untuk merangkak
               keluar dari bawah jendela.


               Dia telah berpindah sekitar dua inci ketika beberapa hal terjadi dalam urutan
               yang sangat cepat.


               Sebuah bunyi letusan keras yang menggema memecahkan keheningan seperti
               bunyi tembakan; seekor kucing melintas keluar dari bawah sebuah mobil yang
               diparkir dan hilang dari pandangan; sebuah pekikan, teriakan sumpah serapah
               dan suara porselen yang pecah datang dari ruang tamu keluarga Dursley, dan ini
               seakan-akan merupakan tanda yang telah ditunggu Harry karena dia melompat
               ke atas kedua kakinya, pada saat yang sama menarik keluar dari ban pinggang

               celana jinsnya sebuah tongkat kayu kurus seperti mengeluarkan pedang dari
               sarungnya -- tetapi sebelum dia dapat berdiri tegak, bagian atas kepalanya
               terantuk jendela keluarga Dursley yang terbuka.


               Benturan yang diakibatkannya membuat Bibi Petunia menjerit lebih keras lagi.

               Harry merasa seakan-akan kepalanya telah terpecah menjadi dua. Dengan mata

               berair, dia terhuyung-huyung, mencoba untuk berfokus pada jalan ke titik
               sumber suara tersebut, tetapi belum lagi dia berdiri tegak ketika dua tangan ungu
               yang besar menjulur dari jendela terbuka dan menutup dengan ketat di sekitar
               tenggorokannya.


               'Simpan -- benda -- itu!' Paman Vernon menggeram ke dalam telinga Harry.

               'Sekarang! Sebelum -- dilihat -- orang lain!'


               'Lepaskan -- aku!' Harry terengah-engah. Selama beberapa detik mereka
               bergumul, Harry menarik jari-jari pamannya yang mirip sosis dengan tangan
               kirinya, tangan kanannya mempertahankan genggaman erat pada tongkatnya

               yang terangkat; kemudian, ketika rasa sakit di bagian atas kepala Harry
               berdenyut-denyut dengan sangat menyakitkan, Paman Vernon mendengking dan
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12