Page 49 - Antologi Cerpen Jalan Pulang
P. 49
Azaika SR
6. TABAH SEORANG ISTERI
AGI. Cuaca kelihatan cerah.
Di kaki langit bola matahari
Pkian meninggi memancarkan
cahayanya ke seluruh alam. Laut tenang membiru. Desiran
suara ombak jelas kedengaran menghempas pantai. Berbuih-
buih memutih berapungan membasuh butiran pasir dan
batu-batu halus di gigian.
Bayu dari arah laut bertiup perlahan. Terasa
nyaman dan dingin membelah suasana. Pohon-pohon yang
tumbuh di tepi pantai bagai menari-nari mengikut rentak
tiupan angin. Daun-daun yang bergeseran mengeluarkan
irama nan merdu menusuk jiwa.
Kicauan sang camar putih yang bebas berterbangan
berpasangan ke sana sini mencari sarang untuk berteduh
menyerikan lagi kesegaran suasana alam sekitar.
Sinar cahaya matahari membangkitkan kilauan
pasir putih berseri. Laksana mutiara di dasar lautan. Dengan
renungan yang tajam Samad melemparkan pandangan
sejauh-jauhnya ke arah laut yang membiru. Kehidupan juga
seperti laut. Pasang surut silih berganti. Penuh dengan
warna-warna suka dan duka.
Dia pernah mendengar ungkapan apa yang dilalui
48
Teks Jalan Pulang.indd 48 05/05/2020 14:40:01

