Page 42 - ALBAYAN EDISI 12
P. 42

CERPEN


                                                                                                    planes                                 mataku yang basah. Walau tidak tump-
                                                                                                    With ravaging fiery flames             ah airnya.
                                                                                                    And nothing remains                           Masyaallah. Untuk kali perta-
                                                                                                    Just a voice rising up in the smoky haze  ma, aku benar-benar merasa ada ses-
                                                                                                                                           uatu yang aneh dengan jantungku.
                                                                                                                                                  “ini bukan peperangan biasa.
                                                                                                            Beliau berhenti tiba-tiba pada   Para mahasiswa yang kusayangi, dahu-
                                                                                                    akhir bait kedua lagu yang sangat      lu, Palestina adalah satu dari beberapa
                                                                                                    menyentuh itu. Beliau berdiri, meletak-  negara muslim yang menjadi peno-
                                                                                                    kan gitarnya, mengambil mikrofon dan   long orang-orang Yahudi yang melar-
                                                                                                    melangkah.                             ikan diri dari perburuan  NAZI yang





          LANTUNAN LAGU



          PALES TINA



          Oleh: Ega Affan Razak (X IMAD Ikhwan)
                 Lampu GSG fakultas tiba-tiba   langan mahasiswi sedang memegang
          padam setelah pembawa acara men-      gitar, memetiknya dan menyanyikan
          jelaskan pokok dan tujuan acara untuk   bait pertama lagu tentang penderita-
          Palestina dan muslim yang teraniaya   an muslim Palestina.
          di seluruh dunia. Aku sebagai ketua          Lagu  yang  aslinya  dengan
          umum, tentu tidak tahu apa yang ter-  irama genjreng itu telah beliau ubah
          jadi secara detail di atas panggung.   menjadi petikan lembut.  Tidak ada
          Padahal, saat itu adalah saatnya beliau   yang menyangka kalau dosen seka-
          keluar untuk membuka acara kami.      ligus ustadz yang dianggap sangat
                 Tiba-tiba, suara lembut peti-  bersahaja dalam kehidupan dan tam-
          kan gitar terdengar. Melodi terpetik in-  pak  begitu  dekat  dengan  Allah  itu
          dah. Penonton dan beberapa panitia    bisa memainkan gitar dengan petikan                 We will….                              ingin melenyapkan seluruh keturunan
          yang ada di dekatku tampak mencari    rapi dan indah pula. Suara beliau pun                       Beliau ajak penonton ber-      Yahudi.
          sumber suara. Seketika lampu fokus    mampu menbuat beberapa penonton                     nyanyi.  Tangan dan bibirku bergerak          Al-qur’an sudah memperin-
          menyala tanpa kami duga. Sinar itu    perempuan yang alay menggerakkan                    seolah  tanpa  kusadari mengikuti  alur   gatkan kita. Bahkan, orang seperti Hil-
          mengarah pada sosok yang tadi me-     badan dan kaki mereka karena gemas.                 lagu beliau. Gedung terbesar di falku-  ter saja tahu betapa berbahaya dan
          metik senar.                                 Aku terpaku, jantungku berde-                tas kami riuh rapi. Serempak, tangan   tidak  berperikemanusiaannya Yahudi
                                                gup cepat.                                          bergerak seiring irama. Mengikuti ko-  itu. Namun lihatlah kini, Israel yang
          A blinding flash of white light              Bait  kedua  mulai  terucap.                 mando tangannya. Aku merasakan         dilindungi  Palestina telah merenggut
                                                                                                                                           kemerdekaan Palestina. Para laki-laki
          Lit up the sky Gaza tonight           Alunan beberapa jenis alat musik                    rembesan bola mataku. Beliau kembali
                                                lain yang mengiringi. Ada ketipung,                 bersuara.                              dibunuh, para wanita dan anak-anak
                                                gendang dan tabuhan lembut drum                                                            pun disiksa dengan tawa. Sayang, ka-
                 Aku hanya terpaku. Tidak per-  serentak terdengar berirama. Teman-                 We will not go down,                   lian tidak tahu siapa anak kecil yang
          caya dengan apa yang kulihat dan      teman panitia yang memainkan. Aku                                                          dibantai dengan berondongan peluru
          kudengar.  Tampak di hadapanku,       bahkan  tidak sempat berpikir  kapan                in Gaza tonight?                       dan tawa oleh tentara-tentara Yahudi
          ribuan mata lainnya seperti tidak me-  koordinasi denganku langsung.                                                             itu,” tuturnya.
          mercayai apa yang dilihatnya. Dosen                                                               Sorak apresiasi penonton se-
          yang paling banyak diceritakan di ka-                                                     ketika terdengar. Aku mendapati bola
                                                They cane with their tanks and their


     42    MAJALAH AL-BAYAN                                                                                                                                 MAJALAH AL-BAYAN   43
           EDISI 11                                                                                                                                                   EDISI 10
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47