Page 43 - ALBAYAN EDISI 12
P. 43
CERPEN
planes mataku yang basah. Walau tidak tump-
With ravaging fiery flames ah airnya.
And nothing remains Masyaallah. Untuk kali perta-
Just a voice rising up in the smoky haze ma, aku benar-benar merasa ada ses-
uatu yang aneh dengan jantungku.
“ini bukan peperangan biasa.
Beliau berhenti tiba-tiba pada Para mahasiswa yang kusayangi, dahu-
akhir bait kedua lagu yang sangat lu, Palestina adalah satu dari beberapa
menyentuh itu. Beliau berdiri, meletak- negara muslim yang menjadi peno-
kan gitarnya, mengambil mikrofon dan long orang-orang Yahudi yang melar-
melangkah. ikan diri dari perburuan NAZI yang
LANTUNAN LAGU
PALES TINA
Oleh: Ega Affan Razak (X IMAD Ikhwan)
Lampu GSG fakultas tiba-tiba langan mahasiswi sedang memegang
padam setelah pembawa acara men- gitar, memetiknya dan menyanyikan
jelaskan pokok dan tujuan acara untuk bait pertama lagu tentang penderita-
Palestina dan muslim yang teraniaya an muslim Palestina.
di seluruh dunia. Aku sebagai ketua Lagu yang aslinya dengan
umum, tentu tidak tahu apa yang ter- irama genjreng itu telah beliau ubah
jadi secara detail di atas panggung. menjadi petikan lembut. Tidak ada
Padahal, saat itu adalah saatnya beliau yang menyangka kalau dosen seka-
keluar untuk membuka acara kami. ligus ustadz yang dianggap sangat
Tiba-tiba, suara lembut peti- bersahaja dalam kehidupan dan tam-
kan gitar terdengar. Melodi terpetik in- pak begitu dekat dengan Allah itu
dah. Penonton dan beberapa panitia bisa memainkan gitar dengan petikan We will…. ingin melenyapkan seluruh keturunan
yang ada di dekatku tampak mencari rapi dan indah pula. Suara beliau pun Beliau ajak penonton ber- Yahudi.
sumber suara. Seketika lampu fokus mampu menbuat beberapa penonton nyanyi. Tangan dan bibirku bergerak Al-qur’an sudah memperin-
menyala tanpa kami duga. Sinar itu perempuan yang alay menggerakkan seolah tanpa kusadari mengikuti alur gatkan kita. Bahkan, orang seperti Hil-
mengarah pada sosok yang tadi me- badan dan kaki mereka karena gemas. lagu beliau. Gedung terbesar di falku- ter saja tahu betapa berbahaya dan
metik senar. Aku terpaku, jantungku berde- tas kami riuh rapi. Serempak, tangan tidak berperikemanusiaannya Yahudi
gup cepat. bergerak seiring irama. Mengikuti ko- itu. Namun lihatlah kini, Israel yang
A blinding flash of white light Bait kedua mulai terucap. mando tangannya. Aku merasakan dilindungi Palestina telah merenggut
kemerdekaan Palestina. Para laki-laki
Lit up the sky Gaza tonight Alunan beberapa jenis alat musik rembesan bola mataku. Beliau kembali
lain yang mengiringi. Ada ketipung, bersuara. dibunuh, para wanita dan anak-anak
gendang dan tabuhan lembut drum pun disiksa dengan tawa. Sayang, ka-
Aku hanya terpaku. Tidak per- serentak terdengar berirama. Teman- We will not go down, lian tidak tahu siapa anak kecil yang
caya dengan apa yang kulihat dan teman panitia yang memainkan. Aku dibantai dengan berondongan peluru
kudengar. Tampak di hadapanku, bahkan tidak sempat berpikir kapan in Gaza tonight? dan tawa oleh tentara-tentara Yahudi
ribuan mata lainnya seperti tidak me- koordinasi denganku langsung. itu,” tuturnya.
mercayai apa yang dilihatnya. Dosen Sorak apresiasi penonton se-
yang paling banyak diceritakan di ka- ketika terdengar. Aku mendapati bola
They cane with their tanks and their
42 MAJALAH AL-BAYAN MAJALAH AL-BAYAN 43
EDISI 11 EDISI 10

