Page 119 - Hemostasis Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medik (TLM) by Adang Durachim, S.Pd,, M.Kes. Dewi Astuti, S.Si., M.Biomed. (z-lib.org) (1)
P. 119

J. TROMBOSITOSIS

               Trombositosis  merupakan  suatu  kondisi  dimana  jumlah  trombosit  ≥  450.000/μL  darah.
               Evaluasi  pasien  dengan  trombositosis  harus  mempertimbangkan  riwayat  pasien,  hasil
               pemeriksaan hematologi yang lain serta hasil hitung trombosit sebelumnya. Secara umum
               trombosis terbagi menjadi trombosis palsu (spurious), reaktif dan klonal.

                     Trombositosis palsu
                      Trombosis palsu jarang ditemui. Trombosis palsu dicirikan dengan adanya struktur non
                      trombosit  pada  darah  yang  terhitung  sebagai  trombosit  oleh  alat  otomatisasi
                      (hematology  analyzer).  Struktur  yang dapat  menyebabkan  tromsitosis palsu  antara

                      lain; kristal cryoglobulin yang berbentuk seperti jarum, fragmen sitoplasmik dari sel
                      leukimia yang beredaran di peredaran darah, bakteri serta mikrovesikel sel eritrosit
                      pada kondisi luka bakar masif. Untuk mengkonfirmasi adanya trombosis, dapat dilihat
                      pada sediaan apus darah.

                     Trombositosis reaktif
                      Ketika keadaan trombositosis sudah diketahui malalui sediaan apus darah, diagnosa
                      akan  dilakukan  untuk  menentukan  apakah  trombositosis  tersebut  merupakan
                      trombositosis  reaktif  atau  klonal.  Langkah  penting  untuk  diagnosa  trombositosis

                      reaktif adalah melihat penyebab terjadinya kondisi trombosis. Pada pasien dewasa,
                      infeksi (akut), kerusakan jaringan, kelainan inflamasi kronis dan keganasan merupakan
                      penyebab  trombositosis  reaktif  yang  sering  terjadi.  Pada  anak-anak,  trombositosis
                      reaktif  dapat  disebabkan  oleh  hal-hal  tersebut,  anemia  hemolitik  terutama  karena

                      Thalassemia merupakan etiologi yang sering. Trombopetin (TPO) merupakan regulator
                      primer pada proses pembentukkan trombosit, serta sitokin lain seperti IL-1, IL-4, IL-6,
                      IL-11,  dan  TNF  berperan  penting  pada  pembentukkan  trombosit.  Beberapa  sitokin
                      tersebut berperan dalam respon inflamasi. Evaluasi trombositosis reaktif dan klonal

                      dapat  dilakukan  dengan  melihat  kadar  sitokin  tersebut  yang  beredar  diperadaran
                      darah, IL-6 akan meningkat pada trombositosis reaktif tetapi tidak pada trombositosis
                      klonal.  Pemeriksaan  lain  dapat  dilakukan  untuk menunjang diagnosa  trombositosis
                      reaktif,  antara  lain,  C-reactive  protein  (CRP),  ferritin  dan  laju  endap  darah  (LED),

                      dimana hasil tes tersebut akan meningkat pada trombositosis reaktif.
                     Trombositosis klonal
                      Ketika diagnosa trombositosis reaktif tidak ditemukan dan pasien masih mengalami
                      trombositosis, maka evaluasi harus dilakukan pada berbagai penyebab trombositosis

                      klonal. Klasik myeloproliferative neoplasm (MPNs) , chronic myeloid leukimia (CML),
                      polycythemia  vera  (PV)  dan  primary  myelofibrosis  (PMF)  merupakan  proses  klonal
                      yang  berhubungan  dengan  trombositosis.  Penyakit-penyakit  tersebut  berhubungan
                      dengan pematangan sel mieloid dari hematopoetic stem cell.



            112                                                                              Hemostatis
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124