Page 54 - 55. Baru ok (Repaired)1 - mumu didi.doc
P. 54

2+
             DNA template (Sampel) , Primer Spesifik, Mg , dNTP dan Buffer. PCR Konvensioal biasanya dilakukan
             dengan volume total 10-100 µl. Pada bab ini kita akan bahas satu persatu


             8.3.1Enzim Taq  DNA Polimerase


                     Enzim taq polymerase merupakan enzim yang di isolasi dari bakteri Thermus aquaticus YT1 yang
             bersifat thermofilik (hidup pada lingkungan panas). Penggunaan enzim taq DNA Polimerase yang terlalu
             banyak memungkinkan mengenali bagian bagian yang tidak diinginkan sedangkan taq DNA Polimerase yang
             tarlalu sedikit membuat DNA menjadi teramplifikasi dalam jumlah yang sedikit.


             8.3.2 DNATemplate

                     DNA template atau DNA cetakan merupakan bahan yang akan lakukan pengujian, pada dunia
             kesehatan seringkali disebut dengan sampel. DNA template yang digunakan umumnya adalah DNA genom
             yang diperoleh dari Isolasi DNA. Tingkat kemurnian DNA pada proses PCR sangatlah penting. Kemurnian
             DNA dapat di uji melalui pengkuran spectrophotometer dengan membandingkan absorbansi A260/A280.
             DNA dikatakan murni apabila perbandingan menunjukkan angka 1,8-2,0.


             8.3.3 Primer Spesifik
                     Primer digunakan untuk pengenalain titik/ daerah spesifik pada genom. Untuk mengenali daerah
             khusus, biasanya primer yang digunakan antara 18 sampai 30 bp. Primer dirancang dengan system Forward
             dan Reverse. Primer Forward melakukan amplifikasi pada Leading Strand, sedangkan Primer Reverse
             melakukan amplifikasi pada Langging strand. Kandungan Guanin dan Citosine sebaiknya mendekati atau
             50% dari total. Untuk menghindari salah target (mis primer) maka sebaiknya ujung 3’ dihindarkan dari tiga
             basa berturut turut pada C dan G. untuk membuat primer tersebut sudah banyak program yang dapat
             membantu menganalia. DNA target sebaiknya dibawah 1000 bp. Biasanya untuk target pendek 100-400
             lebih sering digunakan untuk memaksimalkan amplifikasi spesifik.Kosentrasi dari perusahaan biasa sebesar
             100 µMol. Sehingga disarankan untuk diencerkan sesuai dengan kebubuhan rutin laboratorium.
                     Jumlah Primer yang terlalu banyak dalau suatu reaksi akan menimbulkan mis primer (salah sasaran
             target DNA). Sedangkan penggunaan primer yang sedikit membuat pita DNA yang tipis. Penggunaan Primer
             yang lebih dari satu pasang juga di mungkinkan. Keadaan demikian disebut multipleks PCR. Multipleks PCR
             seringkali digunakan untuk mendeteksi pathogen. Untuk mendapatkkan
                     Pada reaksi PCR, primer berperan dalam proses inisiasi dalam polimerasi. Primer yang digunakan
             dalam PCR harus memiliki sekuen nukleotida yang komplementer terhadap daerah yang mengapit
             segmen DNA target pada template. Amplifikasi gen target membutuhkan dua primer yang berikatan secara
             spesifik pada daerah ujung 5’ dan ujung 3’ gen target . Hal tersebut menandakan bahwa desain
             primer sangat menentukan spesifisitas reaksi PCR. Untuk reaksi PCR yang optimal, primer yang
             digunakan harus memiliki beberapa karakteristik, di antaranya kedua primer yang digunakan sebaiknya
             memiliki kandungan G-C yang sama sehingga  memiliki temperature  melting (Tm)  yang  sama .
                     Selain itu, kedua primer yang digunakan sebaiknya tidak mengandung sekuen yang
             komplementer antara kedua primer tersebut untuk menghindari pembentukan dupleks antara kedua
             primer. Primer yang digunakan sebaiknya tidak mengandung sekuen yang bersifat inverted repeats.
             Konsentrasi primer yang digunakan harus sesuai dengan jumlah siklus PCR yang dijalankan, konsentrasi yang
             terlalu tinggi menyebabkan efisiensi reaksi PCR yang rendah dan dihasilkan produk PCR yang tidak spesifik.


             8.3.4mg 2+







             Biologi Molekular “Aplikasi Di Dunia Kesehatan”.
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59