Page 20 - Microsoft Word - Bab 1-6_final
P. 20
Histologi dan Anatomi Fisiologi Manusia
menghubungkan gingiva terhadap processus alveolaris di bawahnya dan terhadap
cementum yang menutupi akar gigi tepat di dekat tepi enamel. Pada gingiva tidak terdapat
glandula. Gingiva daerah incisivus — kaninus jauh lebih sensitif daripada gingiva di regio gigi
belakang. Radang gingiva (gingivitis) adalah penyakit yang umum menyerang baik penduduk
kota maupun penduduk daerah terpencil.
8. Glandula Cavum Oris
Glandula-glandula yang membuka ke cavum oris terdiri dari tiga glandulae salivaniae
majores, ductusnya membuka ke vestibularis (parotidea) dan dasar mulut (submandibulanis
dan sublingualis). Dari ketiganya ini, glandula parotidea adalah glandula sekretoris serosa,
gandula submandibulanis adalah glandula gabungan sedang glandula sublingualis dominan
mensekresi mukosa. Sekresi serosa umumnya jernih, encer seperti air, berbeda dengan
sekresi unit glandula mukosa yang kental dan lengket.
Glandulae salivariae minores dapat dikelompokkan menurut lokasi dan sifat sekresinya
sebagai berikut:
Glandula labiales dan buccales, membuka ke vestibularis dan dominan mensekresi
mukosa.
Glandula palatinae, pada palatum durum dan palatum molle, mensekresi mukosa.
Glandula lingualis anterior (dari Blandin atau Nuhn), ke samping garis median di dekat
ujung lingua, pada permukaan ventralnya.
Glandula lingualis gustatoris posterior (von Ebner), pada papillae circumvallatae,
merupakan tipe glandula serosa.
Kesemua glandula minores ini terletak pada lamina propnia dan membrana mukosa atau
submukosa di sekitarnya.
Glandula cavum oris dapat membentuk saliva yang dapat dicerna, karena mengandung
enzim ptialin (amilase dan saliva). Saliva juga mempunyai fungsi pembersihan dan
pelumas untuk mukosa cavum oris. Saliva memberikan kualitas adhesif yang dibutuhkan
untuk menahan makanan yang sudah dikunyah dalam bentuk bolus sebelum akhirnya
ditelan. Peranan enzim saliva tidaklah terlalu penting karena makanan hanya tinggal
dalam waktu singkat di dalam cavum oris, aktivitas amilase akan segera hilang setelah
bolus makanan masuk ke gaster.
9. Otot-otot Cavum Oris
Otot-otot cavum oris secara terpisah sudah pernah dibicarakan. Pada bab ini beberapa
otot tersebut akan dikelompokkan menurut fungsinya:
1) Otot labium oris dan pipi
2) Otot lingua
3) Otot dasar mulut (otot mylohyoideus dan geniohyoideus)
4) Otot palatum molle
5) Otot pengunyahan
13

