Page 18 - Microsoft Word - Bab 1-6_final
P. 18
Histologi dan Anatomi Fisiologi Manusia
Catatan klinis: Retromolar pad sering mengalami peradangan selama erupsi molar
ketiga, terutama bila gigi ini impaksi dan dapat merupakan tempat infeksi bakteri kroris,
perikoronitis. Daerah retromolar mandibulae juga merupakan petunjuk penting dalam
menentukan daerah pendepositan larutan anastesi yang tepat, yang dapat menghasilkan
efek anastesi blok dan saraf alveolanis inferior dan lingualis.
6. Atap cavum oils
Terbentuk dari palatum durum dan molle dan dikelilingi di bagian depan serta bagian
samping oleh arcus dentalis superior. Pada pemeriksaan perlu diperhatikan derajat
lengkungan dan lebar palatum durum, rugae palatina, garis perlekatan palatum molle dan
rentang pergerakannya. Pada bagian belakang cavum oris perlu diperhatikan lebar isthmus
faucium (fauces) dan besar tonsilla. Membrana mukosa yang menutupi palatum durum
adalah mukoperiosteum yang melekat erat terhadap tulang di bawahnya, kecuali pada
permukaan dalam processus alveolaris gigi geligi bukal. Mukoperiosteum tidak terlalu
kencang melekat pada bagian sampingnya, di mana terdapat arteri dan saraf palatinus yang
berjalan ke depan dan foramina palatina major.
Membrana mukosa yang menutupi permukaan dalam palatum molle melekat terhadap
otot di bawahnya kecuali pada regio sentral anterior di mana terdapat glandula mukosa
palatina berada di antara otot dan membrana mukosa. Facies superior (nasalis) dan palatum
molle biasanya tertutup epithelium pseudostratiuicatum columnare dilatum. Epitel cavum
nasi dan cavum oris bertemu pada tepi bebas posterior dengan epitel cavum nasi yang
menutupi bagian tepi, yang meluas ke pharynx selama proses penelanan. Palatum molle
umumnya lebih vaskular, lebih sensitif dan mengandung lebih banyak vasa lymphatica
daripada palatum durum. Pada posisi istirahat, palatum molle akan terletak bersandar
terhadap bagian posterior dorsum lingua, membentuk seal antara cavum oris dengan
oropharynx. Selama menelan, atau bernapas melalui mulut, palatum molle akan terangkat
dan cavum oris akan berhubungan dengan pharynx.
Catatan kilnis: Rugae palatina menghasilkan permukaan yang tidak rata yang akan
berkontak dengan dorsum lingua selama pengunyahan makanan dan bicara. Bila pada regio
ini basis geligi tiruan terlalu rata, maka pasien umumnya akan mengalami kesulitan dalam
mengucapkan bunyi-bunyi tertentu. Pertemuan palatum durum dan palatum molle biasanya
terlihat sebagai sulcus transversus yang kecil tepat di depan garis vibrasi, merupakan batas
antara bagian vibrasi dan nonvibrasi dan mukosapalatum. Garis ini dapat ditentukan dengan
meminta pasien mengucapkan bunyi - bunyi. Potongan mukosa yang sempit antara daerah
pertemuan palatum molle dan palatum durum dan garis vibrasi biasanya tidak dapat
bergerak. Daerah ini perlu ditentukan letaknya karena daerah ini merupakan batas daerah
perluasan posterior dan basis geligi tiruan atas, untuk mendapat geligi tiruan dengan
stabilitas maksimal.
11

