Page 204 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 204
Impedansi pada rangkaian gambar 4.7 adalah: Z = R + jX dan Z = R −
2
2
L1
1
1
1
jX atau Z = R + jωL dan Z = R − j
1
1
1
2
2
C2
ωC 2
Besar arus fasor I1 pada cabang yang mengandung impedansi Z1 sebagaimana
dinyatakan oleh persamaan [4.12].
= [4.12]
Z 1
Besar arus fasor I2 pada cabang yang mengandung impedansi Z2 sebagaimana
dinyatakan oleh persamaan [4.13].
= [4.13]
Z 2
Berdasarkan persamaan [3.8] dan persamaan [3.17], maka besar tegangan fasor
V, sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [4.14].
= Z atau = ( Z 1 Z 2 ) [4.14]
ek
Z 1 + Z 2
Dengan mensubsitusikan persamaan [4.14] ke persamaan [4.12], maka besar arus
fasor I1 sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [4.15].
= ( Z 2 ) [4.15]
Z 1 +Z 2
Dengan mensubsitusikan persamaan [4.14] ke persamaan [4.13], maka besar arus
fasor I2 sebagaimana dinyatakan oleh persamaan [4.16].
= ( Z 1 ) [4.16]
Z 1 +Z 2
Contoh 3
Dua impedansi pada gambar 4.7 besarnya adalah: Z1 = 1 + j2,7 kΩ dan Z2
0
= 0,79 – j1,6 kΩ. Besar arus I adalah 15 ∠ 0 mA. Tentukan besar arus
pada dua cabang yang mengandung impedansi dengan menggunakan
prinsip pembagi arus (current-divider rule).
2,7
0
2
2
Z = √1 + 2,7 ∠ tan −1 ( ) = 2,88 ∠ 69,7 kΩ
1
1
0
2
2
Z = √(0,79) + (−1,6) ∠ tan −1 ( −1,6 ) = 1,78 ∠−63,7 kΩ
2
0,79
111

