Page 205 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 205
Z1 + Z2 = (1 + j2,7) + (0,79 – j1,6) = 1,79 + j1,1 kΩ
1,1
2
2
Z + Z = √(1,79) + (1,1) ∠ tan −1 ( )
2
1
1,79
0
= 2,1 ∠ 31,6 kΩ
Sesuai persamaan [4.15] besar arus fasor I1 adalah:
1,78 ∠ −63,7 0
0
0
= ( ) (15 ∠ 0 ) = 12,7 ∠ −95,3 mA
2,1 ∠ 31,6 0
Sesuai persamaan [4.16] besar arus fasor I2 adalah:
2,88 ∠ 69,7 0
0
0
= ( ) (15 ∠ 0 ) = 20,6 ∠ 38,1 mA
2,1 ∠ 31,6 0
3.2 Rangkaian Pembagi Tegangan
Prinsip pembagi tegangan sebagaimana pembagi tegangan pada rangkaian searah,
dapat digunakan pada rangkaian dalam domain frekuensi. Tegangan fasor V1, V2
dan V3 pada rangkaian gambar 4.8, dapat ditentukan dengan prinsip pembagi
tegangan (voltage-divider rule).
a
I
Z 1 V 1
-
+
V V
- Z 2 V 2
-
Z 3
- V 3
-
b
Gambar 4.8 Rangkaian pembagi tegangan.
112

