Page 211 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 211

Besar tegangan fasor V1 dan V2 dapat ditentukan dari persamaan [4.26] dan [4.27]
               dengan  menggunakan  metode  determinan  sebagaimana  dinyatakan  oleh
               persamaan [4.28] dan [4.29].

                                            10   −j1
                                            |  5  1−j1 |  10−j5
                                        =   2+j2  −j1  =      = 2 − j1 volt                [4.28]
                                        
                                           |         |     5
                                            −j1  2−j1

                                            2+j2 10
                                            |  −j1  5  |  10+j20
                                        =   2+j2  −j1  =       = 2 + j4 volt               [4.29]
                                        
                                           |         |     5
                                            −j1  2−j1

               Tegangan fasor V1 dan V2 dalam bentuk polar:


                                                       0
                                        = √5 ∠ −26,6  volt
                                        

                                                      0
                                        = √20 ∠ 63,4  volt
                                        

               Tegangan  fasor  V1  dan  V2  ditransformasi  ke  domain  waktu  sebagaimana
               dinyatakan oleh persamaan [4.30] dan [4.31].

                                     v (t) = √5 cos  (2t − 26,6 )  volt                    [4.30]
                                                                0
                                      1

                                                                 0
                                     v (t) = √20 cos(2t + 63,4 )                           [4.31]
                                      2

               Dengan  demikian,  maka  parameter  yang  lainnya  misalnya  arus  fasor  Ix  pada
               gambar 4.12 dapat ditentukan sebagai berikut:

                             V − V 2    (2 − j1) − (2 + j4)    −j5
                              1
                                                                            0
                          =          =                      =       = 5 ∠ 0  ampere
                          
                               −j1              −j1            −j1

               Apabila  dimisalkan  bahwa  tegangan  fasor       =    −    = −j5 =
                                                                        
                                                                                    
                                                                              
               5 ∠ −90  volt, maka arus fasor Ix membentuk sudut fase dengan tegangan fasor
                        0
                            0
               Vx sebesar 90 dimana arus fasor Ix mendahului tegangan Vx .
               Besar arus fasor yang mengalir melalui cabang dimana terdapat tahanan yang
               resistansinya  1 Ω pada gambar 4.11 (misalkan arus fasor Iy dengan arah dari
               simpul 2 menuju simpul 4) juga dapat ditentukan sebagai berikut:
                                                    118
   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216