Page 127 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 127
113
disebut orang Kristen tidak pada saat Yesus masih berada di dunia, tetapi
beberapa saat setelah peristiwa Pentakosta, yaitu setelah peristiwa
pencurahan Roh Kudus dalam bentuk lidah api yang menyala-nyala. Pada
saat dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus, Petrus dengan lantang berkhotbah di
serambi Salomo, di pelataran Bait Allah, sehingga sekitar 3.000 orang
percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat, serta menyerahkan
diri mereka dibaptis oleh para murid Yesus. Walau pun tiga ribu orang
tersebut menjadi pengikut ajaran-ajaran Yesus, tetapi mereka masih
menganut agama Yahudi, agama nenek moyang mereka dan beribadah di
Bait Allah atau sinagoge, tempat ibadah agama Yahudi. Secara sosial
keagamaan, Yesus Kristus sendiri adalah seorang beragama Yahudi sejak
lahir hingga mati dan bangkit. Murid-murid Yesus juga termasuk golongan
yang beragama Yahudi. Dengan demikian, mereka hanya disebut sebagai
pengikut Yesus saja. Namun, terkadang ada yang menyapa mereka sebagai
30
pengikut Jalan Tuhan. Jadi, walau pun pengikut Yesus memiliki waktu dan
tempat pertemuan tertentu, tetapi pada masa-masa awal pasca peristiwa
Pentakosta, mereka masih bergabung dengan ritual ibadah dan di tempat
ibadah agama Yahudi.
Barulah di kota Athiokhia, para pengikut ajaran Yesus Kristus disebut
orang Kristen. Sebutan Kristen (bahasa Yunani: Χριστιανός, dibaca:
Christianos) adalah sebutan dari orang lain kepada para pengikut Yesus.
Jadi, bukan pengikut Yesus yang menyebut dirinya sendiri atau kelompok
mereka sebagai Kristen. Alasannya, karena sebutan ini sebenarnya adalah
sebuah sebutan hinaan atau ejekan terhadap orang-orang yang begitu setia
pada ajaran-ajaran Yesus. Istilah Christianos hanya muncul 3 kali di Alkitab
yaitu di Kisah Para Rasul 11:26; 26:28 dan 1 Petrus 4:16. Sangat wajar bila
sebutan tersebut amat sangat tidak populer pada masa itu. Oleh karena itu,
bila pada masa kini, ada banyak orang yang menyebut dirinya sebagai
Kristen dan membawa-bawa nama Kristen dengan gagah (dan angkuh),
maka orang-orang tersebut adalah orang-orang yang lupa atau mungkin saja
tidak tahu sejarah kekristenan pada awal terbentuknya sebagai sebuah
agama.
Ketika kekristenan menjadi sebuah agama yang terpisah dari agama
Yahudi pada sekitar tahun 33, maka kekristenan mulai merumuskan bentuk
30 Kitab Kisah Para Rasul 9:2

