Page 129 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 129
115
jamaa'tun), yang berarti: bersatu, berkumpul, kumpulan. Kata dalam bahasa
̓
Yunani yang digunakan adalah εκκλησία (baca ekklēsia), yang berarti:
dipanggil keluar, persekutuan orang yang dipanggil keluar oleh Allah. Jadi,
kata ekklēsia sama sekali tidak berbicara tentang nama tempat ibadah,
melainkan berbicara tentang orang-orang yang berkumpul, bersekutu dan
berdoa, karena iman mereka kepada Yesus. Kata ekklēsia diterjemahkan
dalam bahasa Inggris sebagai church, yang dalam bahasa Indonesia kita
sebut Gereja. Dengan demikian, kata ekklēsia atau jemaat, atau church
atau gereja di Alkitab adalah kata-kata yang merujuk kepada orang-orang
yang berkumpul dan bukan kepada lokasi atau nama tempat ibadah
tertentu. Jadi, bila pada masa kini, ada banyak orang yang memahami gereja
itu sebagai gedung atau lokasi umat kristiani beribadah, maka pengertian
itu adalah pemahaman yang telah bergeser jauh dari pengertian mula-mula
dari kata ekklēsia di dalam Alkitab.
C. Definisi, Peran, dan Tugas Gereja
Kata gereja berasal dari kata Portugis igreja oleh para misionaris
Portugis, lalu diserap ke dalam bahasa Melayu menjadi kata gereja. Kata
igreja artinya kumpulan, pertemuan atau rapat. Jadi, seperti yang telah
dijelaskan di atas, maka di dalam penggunaan awal, kata gereja itu merujuk
kepada orang dan bukan gedung. Namun demikian di dalam
perkembangannya, kata gereja digunakan dalam beberapa pengertian. A.A.
Sitompul mencatat, paling tidak ada 3 pengertian yang populer tentang
35
gereja pada masa kini, yaitu:
1) Gereja sebagai tubuh Kristus. Istilah Yunani yang digunakan adalah
͂
͂
σῶμα του Χριστου (baca: soma tou Kristou). Istilah ini hendak
menekankan pada hubungan antara Kristus dengan gereja-Nya sebagai
satu kesatuan, di mana Kristus adalah Kepala, sedangkan gereja adalah
tubuh-Nya.
2) Gereja sebagai persekutuan orang yang bergabung dengan Tuhan.
Istilah yang digunakan adalah kuriake dari bahasa Yunani, yang artinya
milik Tuhan. Kata ini diserap menjadi kata Kirche (Jerman), Kerk
(Belanda) dan Huria (Batak). Istilah ini hendak menekankan bahwa
35 A.A. Sitompul (ed), Mengasihi Tuhan Allah dan Sesama Manusia: Pendidikan Agama
Kristen untuk Perguruan Tinggi. (Jakarta: Penerbit Kebangkitan Hidup Baru, 1999), 58-59.

