Page 133 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 133

119



                banyak sekali gereja-gereja di dunia ini. Darah martir adalah benih gereja,
                kata Tertulianus, tokoh gereja pada abad ke-2, yang berasal dari Kartago
                (sekarang  Tunisia).  Kisah  martir  dari  gereja  perdana  yang  amat  terkenal
                adalah kisah Stefanus. Alkitab menceritakan bahwa Stefanus adalah seorang
                yang penuh iman dan Roh Kudus, dia penuh dengan karunia dan kuasa dari
                Allah, sehingga dia mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara
                orang banyak, yang belum percaya Yesus Kristus. Risikonya, dia ditangkap,
                dan diadili oleh Mahkamah Agama Yahudi. Akhirnya dia dijatuhi vonis mati
                dengan  cara  dilempari  batu.  Namun  dengan  berani  Stefanus  berkata
                "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah
                              42
                kanan  Allah".   Sebelum menghembuskan nafas  yang terakhir, dia masih
                sempat berdoa, katanya: “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku...” (dan) “Tuhan,
                                                                    43
                janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!”  Saulus yang hadir dan
                menyaksikan  Stefanus  mati  dirajam  dengan  batu,  kemudian  bertobat,
                percaya kepada Yesus Kristus dan menjadi salah seorang rasul yang merintis
                banyak sekali gereja di Asia Kecil hingga Eropa.

                D. Sifat Gereja dan Sistem Pemerintahan Gerejawi
                     Selain gereja memiliki tiga panggilan di atas, gereja juga memiliki tiga

                sifat  khusus.  Tiga  sifat  itu  dapat  dibaca  dalam  Pengakuan  Iman  Rasuli
                                           44
                (Symbolum  Apostolicum)   dan  Pengakuan  Iman  Nicea  Konstantinopel
                                                               45
                (Symbolum  Niceano-Constantinopolitanum).   Pengakuan  Iman  Rasuli  di
                dalam  terjemahan  yang  diterima  Gereja  Protestan,  tertulis  gereja  yang
                kudus  dan  am,  sedangkan  di  dalam  terjemahan  yang  diterima  Gereja
                Katolik,  tertulis  gereja  Katolik  yang  kudus.  Adapun  Pengakuan  Iman
                Nicea Konstantinopel di dalam terjemahan yang diterima Gereja Protestan,
                tertulis  gereja  yang  kudus  dan  am  dan  rasuli,  sedangkan  di  dalam
                terjemahan yang diterima Gereja Katolik, tertulis gereja yang satu, kudus,



                42  Kisah Para Rasul 7:56
                43  Kisah Para Rasul 7:59-60
                44  Menurut tradisi, para rasul atau 12 murid Yesuslah yang menulis Kredo atau Pengakuan
                Iman (Syahadat) pada hari ke-10, setelah peristiwa kenaikan Yesus ke Sorga, karena isinya
                mengandung 12 butir Kredo. Bukti historis konkrit yang tertua ditemukan pada sepucuk
                surat dari Konsili Milano (390 M) kepada Paus Siricius.
                45  Pengakuan Iman Nicea-Konstantinopel merupakan hasil dari dua konsili ekumenis yang
                berlangsung di Nicea pada tahun 325 di masa Kaisar Konstantinus Agung (272-337), dan di
                Konstantinopel pada tahun 381 di masa Kaisar Theodosius Agung (347-305).
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138