Page 136 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 136

122



                otoritas tertinggi dalam satu gereja lokal adalah kemajelisan penatua yang
                dipimpin  oleh  salah  seorang  majelis  jemaat  yang  dipilih  sebagai  Ketua
                Majelis Jemaat. Sistem ini dapat dilihat pada gereja-gereja yang berada di
                bawah  Sinode  Gereja  Kristen  Jawa  (GKJ)  dan  Sinode  Gereja  Kristen
                Indonesia (GKI).
                     Kata  “episkopal”  di  dalam  sistem  episkopal  berasal  dari  kata
                Yunani episkopos yang berarti “penilik” atau “pengawas” (overseer). Kata ini
                juga  dapat  diterjemahkan  menjadi  bishop  dan  uskup,  seperti  yang
                digunakan di kalangan Gereja Katolik, Gereja Ortodoks, Gereja Lutheran
                dan Gereja Methodis. Di dalam sistem ini, gereja diatur dan dipimpin oleh

                (para) bishop. Oleh karena itu, bentuk konkret dari sistem pemerintahan
                gereja  ini  sangat  bervariasi.  Misalnya  di  gereja  Methodist  dan  Lutheran,
                gereja dipimpin oleh seorang bishop yang menjadi pemimpin tunggal atas
                seluruh  gereja-gereja  lokal  ada.  Dalam  sistem  pemerintahan  gereja
                episkopal, otoritas dan kewenangan terletak pada bishop yang mengawasi
                sekelompok gereja, atau bukan hanya satu gereja lokal. Bishop adalah orang
                yang  memiliki  otoritas  yang  untuk  menahbiskan  ministers  atau  imam
                (priest). Dengan demikian, kumpulan gereja-gereja di wilayah yang lain juga
                memiliki  bishop  yang  berbeda.  Struktur  yang  lebih  kompleks  terdapat

                dalam Gereja Katolik. Seluruh Gereja Roma dibawah kepimimpinan seorang
                Paus  yang  berkedudukan  di  Vatikan,  tetapi  gereja  juga  memiliki  sistem
                                                         49
                keuskupan di wilayah-wilayah tertentu.
                     Kata “kongregasional” di dalam sistem kongregasional memiliki akar
                pada kata “kongregasi”, yang  berasal dari kata Latin congregationes yang
                berarti “pertemuan bersama” atau “pertemuan rutin” (congress). Sistem ini
                sering disebut sebagai sistem independen karena “setiap gereja lokal adalah
                suatu  badan  lengkap,  yang  tidak  tergantung  dengan  badan  lain,  bahkan
                tidak memiliki hubungan pemerintahan dengan gereja sejenis yang lain.”
                Otoritas tertinggi pemerintahan gereja tidak terletak pada individu (seperti:

                Pendeta  atau  Diaken)  maupun  bukan  pada  perwakilan  individu  (seperti
                Majelis Jemaat atau Sidang Sinode), melainkan keterlibatan seluruh jemaat


                49  Selain Paus, Gereja Katolik juga mengenal jabatan Pastor (yang mengembalakan sebuah
                gereja lokal, setara Pendeta dalam Gereja Protestan), Uskup (yaitu pemimpin gereja dalam
                sebuah  wilayah/provinsi  gerejawi  tertentu,  setara  Bishop  dalam  Gereja  Protestan),  dan
                Kardinal  (yaitu  pejabat  gereja  yang  langsung  berada  di  bawah  Paus  dan  duduk  dalam
                Dewan Kardinal, yang akan memilih Paus baru).
   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141