Page 141 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 141
127
maupun di Amerika. Dahulu gereja-gereja yang bukan Gereja Katolik di
Kementerian Agama Republik Indonesia begitu saja disebut sebagai Gereja
Protestan, karena dinaungi oleh Bimbingan Masyarakat (BIMAS) Kristen.
Namun dalam perkembangannya, gereja-gereja tersebut tidak mau disebut
sebagai Gereja Protestan, tetapi dengan cara menyebut langsung aliran atau
denominasi dari gereja tersebut. Oleh karena itu, Jan S. Aritonang menyebut
gereja-gereja di luar Gereja Katolik Roma (GKR) sebagai gereja-gereja non-
55
Katolik.
Menurutnya, berdasarkan data statistik dari Direktur Jendral
(DIRJEN) BIMAS Kristen pada tahun 2011 saja telah ada sekitar 323
organisasi gereja Kristen non-Katolik. Kemungkinan besar jumlah tersebut
telah bertambah hingga tahun 2018 ini. Di samping itu, ada pula ± 400-an
Yayasan Kristen non-Katolik atau Yayasan yang merupakan perpanjangan
tangan/tugas gereja (atau disebut parachurch) berkegiatan di Indonesia.
Jadi, total ada sekitar 800 organisasi/lembaga Kristen non-Katolik yang
melayani di lingkungan masyarakat Kristen non-Katolik, yang menurut
sensus penduduk tahun 2010 hanya berjumlah 18 juta jiwa dari 236 juta jiwa
56
penduduk Indonesia. Gambaran aliran-aliran yang ada di dalam tubuh
57
Gereja Protestan dapat dilihat dalam gambar berikut ini:
55 Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja. (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2016), 1.
56 Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, 2.
57 http://protestantism.co.uk/denominations

