Page 145 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 145
131
tahun 1945. Tokoh-tokoh pendiri DGI (sekarang PGI) di antaranya Dr. J.
Leimena, Dr. Sutan Gunung Mulia Harahap, Dr. T.B. Simatupang, Pdt. W.J.
Rumambi, dan Pdt. Marantika. Mereka juga ikut aktif dalam gerakan
kebangsaan dari Indonesia yang baru berdiri tersebut. Di awal kegiatannya,
lembaga ini juga memberikan perhatian yang cukup besar pada masalah
pendidikan karena saat itu bangsa Indonesia sangat memerlukan sumber
daya manusia untuk mengisi lapangan kerja dalam berbagai aspek
kehidupan. Kebutuhan ini sudah bersifat mendesak.
Pemikiran akan inginnya masyarakat Kristen Indonesia untuk turut
berpartisipasi dalam dunia pendidikan terus berkembang dalam diskusi-
diskusi yang terjadi di lembaga ini. Bahkan dipikirkan pula akan perlunya
mendirikan sebuah “universiteit”. Atas dasar itulah, DGI membentuk suatu
komisi yang dipimpin oleh Prof. Dr. I.P. Simanjuntak, MA. Komisi ini
bertugas membuat suatu studi kelayakan untuk mendirikan universitas
yang hasilnya dilaporkan kepada DGI. Sebagai tindak lanjutnya, DGI
mengeluarkan resolusi mengenai Universiteit Kristen pada tanggal 30 Juni
1953. Resolusi yang ditandatangani oleh Ds. W.J. Rumambi, selaku
Sekretaris Umum DGI, dalam Sidang Lengkap DGI dari tanggal 20-30 Juni
1953 mengusulkan kepada semua gereja dan masyarakat Kristen di
Indonesia untuk membantu sepenuhnya pendirian Universiteit Kristen,
baik secara moril maupun materil.
Beranjak dari resolusi tersebut, maka tokoh-tokoh Kristen Indonesia,
yakni Mr. Todung Sutan Gunung Mulia, Mr. Yap Thiam Hien, Benjamin
Thomas Philip Sigar, atas nama gereja-gereja yang tergabung dalam DGI
(sekarang PGI), mendirikan Yayasan Universitas Kristen Indonesia di
hadapan notaris Raden Kadiman, dengan nomor akte 117, tertanggal 18 Juli
1953. Anggota Yayasan kemudian diperbesar dengan kehadiran Elviannus
Katoppo, Ong Jan Hong MD, Aminudin Pohan MD, Seri Condar Nainggolan
MD, Benjamin Prawirohadmodjo, Pdt. Komarlin Tjakraatmadja, Gerrit
Siwabessy MD, Tan Tek Heng, dan J.C.T Simorangkir. Tiga bulan kemudian,
yaitu pada tanggal 15 Oktober 1953, diresmikanlah Universitas Kristen
Indonesia (UKI) yang terdiri dari: Fakultas Sastra dan Filsafat, dengan Sub-
fakultas: Pedagogik dan Sastra, dan Fakultas Ekonomi.
Ketika itu, perkuliahan dan kegiatan administrasi masih berlangsung
di gedung HSK yang terletak di Jl. Diponegoro 86, dan di tiga buah flat di Jl.

