Page 230 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 230
216
bagian dari pekerjaan gereja, itu adalah pekerjaan gereja. Itu penting dan
tidak asing melainkan kewajiban kita bukan hanya sebuah pilihan.
Kristianto mengutip pendapat Campbell Wckoff, PAK adalah
“Pendidikan yang menyadarkan setiap orang akan Allah dan kasih-Nya
dalam Yesus Kristus, agar mereka mengetahui diri mereka yang sebenarnya,
keadaannya, bertumbuh sebagai anak Allah dalam persekutuan Kristen,
memenuhi panggilan bersama murid Yesus di dalam dan tetap percaya pada
92
pengharapan Kristen”.
Beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa PAK adalah
proses pembelajaran yang diupayakan dari pihak keluarga, sekolah, dan juga
gereja yang mengandung nilai-nilai kristiani sehingga dari pembelajaran
tersebut terbentuklah sikap, karakter, perilaku yang mencerminkan teladan
Kristus sehingga setiap peribadi dapat mengalami perubahan hidup yang
lebih baik, dan juga bertumbuh dalam persekutuan Kristen. Dalam
perkembangan yang ada saat ini, bila melihat potret pendidikan di
Indonesia pada era revolusi industri 4.0 sangat menuntut suatu reformasi
dalam pembelajaran bagi generasi millennial, yang digambarkan sebagai
bonus demografi memasuki era Indonesia Emas pada 2045, sehingga
generasi ini menjadi yang mampu bersaing, berkolaborasi secara positif
sesuai kemampuan dan kreativitas dengan skill yang dimilikinya. Dengan
demikian, maka PAK dapat menjawab setiap permasalahan dalam
kehidupan generasi muda saat ini. Pembelajaran PAK di era disrupsi ini
membawa suatu perubahan positif yang dapat berdampak dalam
pengambilan keputusan baik secara jasmani maupun rohani. Hal ini
disebabkan karena melalui pembelajaran PAK dengan metode dan strategi
yang sesuai kebutuhan era ini, maka disetiap era dan zaman yang ada, dapat
terlihat bahwa Allah turut bekerja dalam setiap waktu dan kesempatan yang
ada.
Pendidikan Agama Kristen di level Perguruan Tinggi merupakan
fondasi untuk pembentukan karakter bagi para mahasiswa. Sesuai dengan
motto dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) “Melayani bukan untuk
dilayani” merupakan dasar utama agar menjadikan pribadi-pribadi yang
dididik menjadi pribadi yang dewasa, saling menghargai satu dengan
92 Paulus Lilik Kristianto, Prinsip dan Praktik PAK. (Yogyakarta: ANDI, 2008), 4.

