Page 25 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 25
11
gagasan dan bahasa, namun memiliki kesamaan prinsip yang mengikat
satu sama lainnya.
1) Cicero, berpendapat bahwa religi memiliki pengertian mengambil,
atau menjemput, mengumpulkan, dan menghitung atau
memperhatikan.
2) Servius, berpendapat bahwa religi memiliki arti “mengikat”.
Maksudnya, religi itu bermakna hubungan kekeluargaan antara
manusia dan super human (Tuhan).
3) E. B. Tylor, mendefinisikan agama adalah kepercayaan kepada hal-hal
yang gaib/rohani tidak kelihatan.
4) J.G Frazer, mendefinisikan agama adalah ketaatan atau penyerahan
diri kepada kekuatan yang lebih tinggi (gaib) dari manusia, yang
dipercaya mengatur dan mengontrol, mengatur jalan alam, dan
kehidupan tentang manusia.
5) J. Herman Randal, mendefinisikan agama adalah hasil karya agung
dari peradaban manusia. Mereka berusaha mendapatkan tata cara
hidup yang sempurna dan murni.
6) Sigmund Freud, mendefinisikan agama hanya merupakan proyeksi
dan gambaran dari penjelasan atau pikiran yang tidak menentu.
7) Sansekerta, “a” tidak; dan “gam” berarti kacau balau. Jadi, agama
adalah tidak kacau balau, sebaliknya, damai dan hidup bahagia.
8) KBBI, menjelaskan bahwa agama adalah sistem, prinsip kepercayaan
kepada Tuhan (dewa dan sebaginya) dengan ajaran kebaktian dan
21
kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.
Dari berbagai pendapat di atas pengertian agama adalah membuat
situasi kehidupan manusia tidak mengalami kekacauan dan secara
komperehensif memiliki makna kebahagiaan dan kedamaian. Jika agama
membuat pemeluknya resah, gelisah, dan khawatir, maka perlu
dipertanyakan?
b. Agama Dalam Perspektif Pendidikan
Apa yang di uraikan di atas menjelaskan signifikansi pendidikan itu
bersifat “agama,” sebagaimana yang dikatakan Alfred Nort Whitehead
21 Jonas S. Ibid, 10-11.

