Page 26 - BMP Pendidikan Agama Kristen
P. 26

12



                  dalam  bukunya  Thomas  Groome  menerangkan  bahwa  inti  dari
                  pendidikan adalah bersifat keagamaan, pendidikan pada akhirnya adalah
                  pencapaian hal-hal yang bersifat transenden dan ekspresi dari pencarian
                  manusia,  maka  seluruh  pendidikan  yang  baik  dapat  disebut  bersifat
                               22
                  keagamaan”.   Namun  bukan  berarti  pendidikan  agama  memiliki
                  persamaan mutlak dengan pendidikan, melainkan suatu yang khas dalam
                  pendidikan  agama  seperti  keyakinan  atau  kepercayaan  seseorang  yang
                  bersifat  supranatural  dalam  suatu  dimensi  kekekalan.  Mengapa
                  demikian?  Karena  manusia  adalah  makhluk  ciptaan  Tuhan,  yang
                  diberikan kemampuan dalam memahami perbuatan Tuhan yang dialami

                  oleh  manusia.  Disinilah  agama  berperan  untuk  mengorelasikan
                  hubungannya dengan Sang Pencipta. Untuk itu diperlukan definisi yang
                  tepat dalam memahami pengertian pendidikan agama sebagaimana yang

                  dinyatakan oleh Edward Burnett, menurutnya agama adalah kepercayaan
                  terhadap wujud spiritual. Hal yang  sama dikatakan Allan Manzies, dia
                  melihatnya sebagai penyembahan terhadap  kekuatan yang  lebih tinggi
                  karena  adanya  rasa  membutuhkan.  Maksudnya,  agama  menyangkut
                  hubungan batin antara individu dengan kekuatan di luar dirinya. Agama,
                  kata filsuf dan ahli matematika Inggris Alfred Nort Whitehead adalah apa

                  yang dilakukan orang dalam kesendiriannya. Lebih dalam William James,
                  filsuf dan psikolog asal Amerika mengartikan agama sebagai perasaan,
                  tindakan, dan pengalaman manusia individual dalam kesendirian mereka
                  sejauh hal itu membawanya ke dalam posisi yang berhubungan dengan
                                                                23
                  apa  pun  yang  dianggap  sebagai  sakral.   Artinya,  konsep  “relasi”
                  (hubungan)  dalam  suatu  agama  dengan  Tuhannya  merupakan
                  perwujudan  agama  yang  baik.  Relasi  tersebut  dapat  terjalin  dengan
                  pengenalan  yang  benar  akan  apa  yang  dia  yakini  (percaya)  melalui
                  pendidikan agama.
                        Dari pengertian tersebut kita mendapatkan fenomena agama dalam

                  berbagai  dimensi  yaitu  sosiologi,  antropologi,  psikologi  dan  teologi.
                  Memang ada beberapa hal lain yang terkait definisinya, namun berkenaan





                22  Thomas H. Groome, Ibid, 31.
                23  Indonesian Conference on Religion and Peace: Universitas Pembangunan Jaya, Perjalanan
                Menjumpai Tuhan. (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2015), 34.
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31