Page 421 - Buku Materi Pembelajaran Rangkaian Listrik II dan Praktikum
P. 421
Frekuensi pancung bawah: f1 = 8,8 kHz
Frekuensi pancung atas: f2 = 11,3 kHz
BW = f2 – f1 = (11,3 – 8,8) kHz
2.2 Rangkaian Resonansi Praktis
Gambar 10.6 memperlihatkan suatu rangkaian resonansi yang terdiri dari L dan
C. Induktor pada prakteknya tidak murni induktif, akan tetapi induktor
mengandung resistansi yaitu resistansi dari kumparan yang direpresentasikan
sebagai resistansi RL seri dengan induktansi L. Kapasitor dianggap tidak
mengandung resistansi.
L
V + C
-
Sumber
R L
Y
Gambar 10.6 Rangkaian resonansi praktis [17]
Admitansi dari rangkaian gambar 10.6 dinyatakan oleh persamaan [10.5].
1 R − jωL R L ωL
L
Y = + = jωC + − j
1 R + ω L R + ω L R + ω L
2
2
2
2 2
2 2
2 2
jωC L L L
Y = R L − j (ωC − ωL ) [10.5]
2
2 2
2
2 2
R + ω L R + ω L
L L
Dengan mengatur frekuensi, maka pada frekuensi tertentu, bagian khayal dari
admitansi pada persamaan [10.5] sama dengan nol atau rangkaian dalam keadaan
resonansi pada frekuensi sudut resonansi ω = ω yang besarnya dinyatakan oleh
0
persamaan [10.6].
328

