Page 203 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 203

Tuan Douglass, bahwa anda sudah direndahkan seperti ini.” Mendengar
                   ini, Frederick Douglass menjawab, “Mereka tidak bisa merendahkan

                   seorang Frederick Douglass. Tidak ada seorang pun yang bisa
                   merendahkan jiwa di dalam diri saya. Sesungguhnya bukan sayalah yang
                   direndahkan dengan kejadian ini, tetapi justru mereka yang melakukan ini
                   pada saya.”

                   Kisah ini sungguh mengagumkan dan sangat menggambarkan Filosofi
                   Teras, menyangkut kemampuan kita untuk mengendalikan interpretasi

                   atas perlakuan orang lain terhadap kita. Rasanya, sebagian besar dari kita
                   akan merasa marah luar biasa jika diperlakukan secara diskriminatif oleh
                   orang lain, apalagi sampai dilihat oleh orang lain. Akan tetapi, Frederick
                   Douglass menunjukkan bahwa merasa "direndahkan” adalah subjektif.
                   Kata-kata beliau tepat menohok, bahwa tidak ada seorang pun yang bisa
                   merendahkan jiwa seseorang.

                   Seperti Epictetus yang mengajarkan kita untuk mengasihani orang yang

                   jahat kepada kita, Douglass pun menunjukkan bahwa mereka yang rasis
                   justru merendahkan diri mereka sendiri. Dengan bersifat diskriminatif dan
                   menzalimi orang yang berbeda, justru merekalah yang "turun kelas”, lebih
                   rendah daripada yang terzalimi—dalam hal ini Frederick Douglass.

                   Saat kita berulang kali sudah mulai merasa akan terprovokasi karena
                   perlakuan jahat atau tidak adil dari orang lain, ingatlah kata-kata Frederick

                   Douglass di atas. Tidak ada seorang pun yang bisa merendahkan jiwa
                   orang lain, dan, mungkin, mereka yang berlaku jahat kepada kitalah yang
                   patut dikasihani.


                   Kemarahan Kita Lebih Merusak daripada Perlakuan

                   yang Kita Terima

                         "How much more damage ANGER and GRIEF do than the things

                         that cause them." - Marcus Aurelius /Meditations)


                   Kamu gusar karena perlakuan orang lain? Kamu sedih karena perlakuan
                   keluarga dan pasangan? Marcus mengatakan bahwa kemarahan dan
                   kesedihan/baperkamu itu jauh lebih merusak daripada perlakuan itu
                   sendiri. Sekali lagi: BAPER ITU SUMBER SEGALA MASALAH. Karena
                   baper dimulai dari persepsi kita sendiri atas sebuah peristiwa /impression)

                   yang sering kali tidak dianalisis dahulu, dan karenanya bisa keliru. Kalau
                   pun benar, tetap saja tidak berguna (karena kita baper mengenai sesuatu
                   di luar kendali kita. Dikotomi kendali lagi!)











          FILOSOFI TERAS                             172
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208