Page 199 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 199

dia. Sang penanya mungkin anggota keluarga yang merasa kasihan
                   karena [bagi dia) kamu sudah kelamaan hidup melajang, dan usia mulai

                   mendekati kedaluwarsa. Sang penanya mungkin benar-benar tulus merasa
                   kalau kamu melajang, maka pasti hidupmu nelangsa. Juga, sang penanya
                   mungkin benar- benar secara tulus mengharapkan kamu untuk bahagia di
                   dalam bahtera pernikahan.

                   Saat kita mulai memikirkan kemungkinan ini, apakah kita masih ingin
                   marah? Betul, mungkin perspektif dia keliru. Mungkin kita memang masih

                   bahagia melajang. Mungkin kita memang tidak mau memaksakan asal
                   menikah sekadar karena tekanan deadline. Namun, sang penanya tidak
                   mungkin sepenuhnya bisa melihat perspektif kita. Dia tidak menjalani hidup
                   kita dan tidak bisa merasakan apa yang kita rasakan. Dia bertindak dan
                   bertutur kata mengikuti perspektif dia, pengalaman hidup dia, perasaan
                   dia, dan menurutnya apa yang dilakukannya adalah “baik”. Jadi untuk apa
                   merasa tersinggung dan marah?

































































          FILOSOFI TERAS                             168
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204