Page 265 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 265

mungkin dia tidak terlalu reaktif pada peristiwa di sekitarnya.



                      Dikotomi Kendali bagi Orang tua


                      Mengajarkan dikotomi kendali kepada anak adalah satu hal, tetapi
                      menerapkan ke diri sendiri adalah hal lain lagi. Apakah kita mampu
                      menerapkan dikotomi kendali ke diri kita sendiri sebagai orang tua?

                      Menerapkan dikotomi kendali tidak hanya sekadar urusan memahami
                      hal-hal mana yang ada di luar kendali kita, tetapi juga kerelaan untuk
                      “melepas ilusi kendali" tersebut. Sebagai orang tua, rasanya melepas

                      sebagian kendali menyangkut anak adalah hal yang paling sulit
                      dilakukan. Saya pun pasti harus melalui ujian tersebut. Ini mungkin
                      bisa menjadi salah satu jawaban terhadap tingginya kekhawatiran
                      para orang tua mengenai peran ataupun anak-anak mereka.

                      Seperti apa dikotomi kendali bagi orang tua? Ada sebagian hal

                      tentang anak kita yang ada di dalam kendali kita, ada sebagian lagi
                      yang tidak di dalam kendali kita. Ada beberapa hal yang bisa kita
                      kendalikan, misalnya nutrisi, dana pendidikan, dana kesehatan,
                      pilihan sekolah (sampai usia di mana mereka mau memilih sendiri),
                      pendidikan nilai-nilai agama (kalau kita mau), pendidikan budaya dan
                      etika, pendidikan filsafat (!), dan lain- lain.


                      Yang lebih berat diterima adalah hal-hal yang seharusnya sudah di
                      luar kendali kita.

                      • Kesehatan mereka. Kita memang bisa memilihkan nutrisi dan
                           imunisasi bagi mereka, tetapi pada akhirnya datangnya penyakit
                           tidak bisa sepenuhnya kita tangkal. Apalagi kecelakaan yang bisa
                           menimpa anak kita. Tidak hanya di jalan raya, di lapangan basket

                           atau sepak bola di dalam sekolah pun anak kita bisa cedera.

                        •    Minat dan hobi mereka. Apakah kita rela mereka memiliki hobi
                             apa pun? Ataukah diam-diam kita ingin mereka menekuni hobi
                             tertentu saja?

                        •    Aspirasi studi/kuliah. Apakah kita mendukung jika mereka ingin
                             kuliah jurusan tertentu, yang mungkin tidak sesuai dengan
                             ambisi dan impian kita sebagai orang tua? Kita mungkin bisa
                             mencoba membujuk dengan argumen, tetapi apakah kita akan
                             membiarkan sang anak menentukan sendiri pilihannya? Atau,

                             kita akan memaksa mereka wajib mengambil bidang studi
                             tertentu (dengan alasan, kan saya yang bayarin kuliahnya?)










          FILOSOFI TERAS                             230
   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270