Page 268 - pdfcoffee.com_407689652-filosofi-teras-pdfdocx-pdf-free
P. 268

berbuat dan bisa "berpuas diri”. Namun, keputusan terakhir ada di
                      tangan sang anak. Begitu juga dalam pilihan pasangan hidup. Pilihan

                      hati bukan di bawah kendali kita, tetapi kita bisa berbagi pengalaman
                      kita dalam urusan relationship dan memberi nasihat dari perspektif
                      kita. Sudah, sampai di situ saja.



                      Membekali dengan Kebijaksanaan, bukan Harta


                            "Usahakanlah agar kamu meninggalkan anak-anak yang terdidik
                            dengan baik dan bukannya kaya (harta), karena mereka yang
                            terdidik memiliki harapan yang lebih baik daripada kekayaan si
                            bodoh /ignorant)" - Epictetus /Discourses).

                      "Terdidik” di sini memiliki makna yang jauh lebih luas dari sekadar

                      pendidikan formal, tetapi mencakup pendidikan nilai- nilai dan filsafat
                      hidup yang seharusnya datang dari orang tua. Etos kerja keras, jujur,
                      memperlakukan orang lain dengan baik, bangkit dari kegagalan, dan
                      lain-lain.

                      Tidakkah kita melihat etos kerja tersebut di banyak kisah inspirasi
                      orang-orang yang sukses? Mereka menjadi ulet, tangguh, tidak mudah

                      putus asa, bijak dalam memperlakukan orang lain—semua itu karena
                      ditanamkan oleh orang tua sejak kecil? Menurut Epictetus
                      meninggalkan bekal ini kepada anak jauh lebih baik daripada
                      meninggalkan warisan harta kekayaan kepada anak tanpa
                      kebijaksanaan.


                      Pendidikan bagi Anak Laki-laki dan Perempuan

                            "Tidak ada macam kebajikan yang hanya untuk laki-laki dan
                            kebajikan lain untuk perempuan. Seorang laki-laki harus memiliki
                            akal sehat, begitu juga perempuan. Apakah gunanya seorang

                            laki-laki dan seorang perempuan yang (sama-sama) bodoh?” -
                            Musonius Rufus [Lectures]


                      Musonius Rufus membahas khusus mengenai pendidikan laki- laki dan
                      perempuan. Menurutnya, laki-laki dan perempuan sama dalam hal-hal
                      berikut: kemampuan bernalar [reasoning], pancaindra dan anggota

                      tubuh, keinginan untuk kebajikan, keinginan untuk perbuatan baik, dan
                      ketidaksukaan akan kejahatan. Dia tidak percaya bahwa ada nilai-nilai
                      kebajikan yang berlaku hanya untuk laki-laki. Karenanya, Musonius
                      menyimpulkan bahwa perempuan juga harus mendapatkan pendidikan
   263   264   265   266   267   268   269   270   271   272   273