Page 44 - Al-Bayan EDISI 24
P. 44

CERbung
       B                                        HUMAN TECHNOLOGY

            “Bukankah itu terlalu berbahaya?”
            Leticia mengerutkan dahi, Ia menolak
         keras usul tersebut.  “Eh, tapi sebentar.
                                                Karya: Naswazzati  dan  Nailaafi (IMAD Akhwat)
         Siapa Prof. Arthur itu, Kay?” Oh, iya. Kira-
         kira seperti itu ekspresi Kayleon saat ini.
         Ia lupa menjelaskan siapa Prof. Arthur itu.
         Namun bukannya menjawab, Kayleon
         malah berjalan ke arah sudut, menepuk-
         nepuk sisi sebelahnya “sini, sini”.
            Ternyata robot itu mengajak Leticia
         duduk, tahu betul kalau dia pegal. Gadis
         itu mengangguk dan menghampiri, “jadi,
         siapa?”
            “Dulu sekali, di saat kakekmu masih
         seusia kita, ia mempunyai teman dekat.
         Arthur  namanya.  Seperti  sahabat  pada
         umumnya, Let. Mereka saling berbagi
         pengalaman dan kisah.  Tapi kau tahu?
         Di masa itu kakekmu pintarnya melebihi
         AI yang ada.  Dan rasa  iri  muncul dari
         diri Arthur, ia merasa itu salah. Bukan,
         bukan kakekmu yang seharusnya pintar,
         melainkan dia.
            Hingga suatu hari di saat kelulusan ia
         pergi  menghilang,  tanpa  kabar.  Kakekmu
         sudah  berusaha  mencari  radarnya,  tapi
         nihil. Hanya tersisa satu petunjuk. Sebuah
         chip dengan sepatah kalimat.
            Jika masuk kamu akan buta, jika
         keluar  maka    kamu   akan   melihat
         .4ndr01d,$ERU,00.
            Kakekmu memprediksi ia akan muncul
         lagi tapi entah kapan waktunya, maka dari
         itu ia menanamkan chip ini di tubuhku,
         gunanya agar aku mendapat sinyal-
         sinyal asing milik Arthur, dan kakekmu
         menyerahkan misi ini untuk kita.”
            Hah... Leticia menghela napas.  “Tapi
         aku tidak mau, Kay. Ini lebih dari sekedar
         bahaya. Kita tidak tahu akan ada apa di
         depan  sana,  bisa  jadi  titik  terang  bahkan
         sebaliknya. ” Kayleon menggeleng, kembali
         memegang tangan Leticia, menenangkan.
         “Aku mengerti kalau kau khawatir. Akan
         tetapi, konsekuensinya akan lebih besar
         jika hanya kakek yang menyelesaikannya,
         mungkin dampak awalnya hanya satu
         dua  kota,  tapi  tidak  untuk  beberapa  jam
         kedepan. Virus ini sama seperti Lupus. Ia
         ganas dan menyerang sejenisnya tanpa
         ampun. Efeknya bisa satu benua, Let.
         Jadi putuskan sekarang. Karena misi kita
         menjaga kelestarian manusia dari virus
         android.”                              masa lalu. Ia tahu rasanya jadi Arthur,
            Leticia menatap sekeliling. Ia bingung,   menjadi teman dari orang yang memang
         terlalu kaget mendengar rentetan kejadian   sempurna akan membuatmu merasa kecil


         44    MAJALAH AL-BAYAN
               EDISI 24
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49