Page 40 - Al-Bayan EDISI 24
P. 40
TOPENG
Karya: Azkal P.J (Redaktur Tahun 2020-2021)
Refleks kami
bersujud, lalu
saling memeluk
dalam tangisan.
Pak De, pelatih
kami pun tak bisa
menyembunyikan
air matanya.
Memeluk kami satu
per satu, kemudian
menyuruh kami
berbaris menghadap
penon t on.
Kami saling
merangkul bahu
dan menunduk,
ber t er imak asih
karena telah
mendukung kami
sejauh ini.
“Selamat, ya!!”
“Ciee, juara satu.”
“Jangan lupa
traktirannya.”
Ucapan spontan
mereka membuat
senyum kami
merekah. Sekali lagi
kami menunduk
berterimakasih.
***
Kalau mengingat
Aku yang dulu,
tentu Aku tidak akan
merasa sebahagia
ini. Dulu Aku bisa
menunjukkan emosi
hanya ketika Aku
B tanda pertandingan usai emosi lainnya hanya muncul ketika Aku
sedang
sendirian.
Menangis, tertawa,
Bel
marah, dan emosi-
berbunyi. Teman-teman kami yang
datang mendukung bersorak meriah,
membaca novel atau menonton film
teriakan mereka memenuhi langit-
sendirian di kamar. Di luar semua itu,
langit lapangan. Tentu saja itu karena
ekspresiku itu hanyalah topeng yang
kami menjadi juara pertamanya. Kami
kugunakan supaya bisa akrab dengan
menjadi pemenang di kejuaraan basket
nasional tingkat SMA. Ini hasil yang
Saat itu Aku adalah seorang anak
sangat memuaskan. Padahal di kejuaraan orang lain.
yang duduk di bangku kelas 3 SD. Aku tak
provinsi kemarin, kami hanya menjadi sengaja mendengar percakapan ayah dan
runner-up.
40 MAJALAH AL-BAYAN
EDISI 24

