Page 40 - AL BAYAN Edisi 23
P. 40

MENEBAR KEBAIKAN


         Karya: Melani Putri S. (XI Sya IMAD Akhwat )


































       D               memungkinkan    mereka   Nanda disertai ketukan pintu.  Tak lama

                                                    “Assalamualaikum… Haqqan,” panggil
            Di  sebuah Pondok  Pesantren  Daarul
         Qur’an tinggallah dua orang santri yang
                                                pintu kamar terbuka dan terlihat Haqqan
         sudah bersahabat sejak kecil, meskipun
                                                yang sedang mengucek matanya dengan
         mereka berdua sudah bersahabat sejak
                                                pakaian yang berantakan.
         kecil
                tidak
         memiliki kepribadian yang sama. Nanda
                                                   “Waalaikumussalam... dah rapi aja, Da.
         adalah sosok yang rajin dan taat peraturan
         dan Haqqan adalah sosok yang sering    Mau sekolah?” tanya Haqqan. Nanda pun
                                                hanya menggeleng heran.
         melanggar  peraturan. Seiring  berjalannya   “Antum gimana sih, ya iyalah ana mau
         waktu, Haqqan berubah sedikit demi     ngajak  antum  sekolah,  antum  siap-siap
         sedikit.                               sana,” jawab Nanda.
             Itu semua karena kemauannya dan       “Yakin nih antum mau nungguin ana?
         juga  dukungan  dari  Nanda,  seperti biasa   Kalau antum telat gara gara ana gimana?
         pagi-pagi sekali Nanda sudah bangun lebih   Duluan aja deh!” ujar Haqqan.
         awal pun sudah siap berpakaian dengan
         rapi untuk pergi ke sekolah. Tak lupa Nanda   “Sst… antum berisik. Dah ana nungguin
         pergi ke kamar Haqqan karena Nanda dan   antum aja, cepetan ya,” ujar Nanda tegas.
         Haqqan tidur di kamar yang berbeda.    Setelah itu Haqqan mandi dan beberapa
         Nanda di kamar 1 dan Haqqan di kamar 4,   menit kemudian Haqqan sudah keluar
         jadi mau tidak mau Nanda lah yang harus   dengan berpakaian rapi, mereka berdua
         pergi ke kamar Haqqan. Karena kalau tidak,   pun sama-sama pergi ke sekolah. Di
         bisa-bisa Haqqan telat dan mendapatkan   perjalanan menuju sekolah tak sengaja
         iqobah seperti biasanya, sampailah Nanda   Nanda  dan  Haqqan  berpapasan  dengan
         di depan kamar Haqqan.                 salah satu santri putri.
                                                   “Eh, Da. Cantik ya?” bisik Haqqan

         40    MAJALAH AL-BAYAN
               EDISI 23
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45