Page 37 - Harry Potter and The Order Of The Phoenix
P. 37
pastilah berada di nomor sepuluh. Mereka jelas berpikir Dudley telah kehilangan
akal.
'Hal-hal seperti apa yang kamu dengar, Popkin?' sebut Bibi Petunia, dengan
wajah sangat putih dan air mata di matanya.
Tetapi Dudley kelihatannya tidak mampu berkata-kata. Dia gemetaran lagi dan
menggelengkan kepala pirangnya yang besar, dan walaupun ada rasa takut dan
mati rasa yang telah timbul pada diri Harry sejak kemunculan burung hantu
pertama, dia merasakan keingintahuan tertentu. Apa yang terpaksa didengar oleh
Dudley yang manja dan suka menggertak?
'Bagaiamana kamu sampai jatuh, nak?' kata Paman Vernon, dengan suara yang
tidak biasanya tenang, jenis suara yang mungkin dipakainya di sisi ranjang orang
yang sakit parah.
'Ter-tersandung,' kata Dudley gemetaran. 'Dan lalu --'
Dia menunjuk dadanya yang besar. Harry mengerti. Dudley sedang mengingat
rasa dingin lembab yang mengisi paru-paru ketika harapan dan kebahagiaan
dihisap keluar dari dirimu.
'Mengerikan,' Dudley berkata dengan parau. 'Dingin. Sangat dingin.'
'OK,' kata Paman Vernon, dengan suara tenang yang dipaksakan, sedangkan Bibi
Petunia meletakkan tangan cemas ke dahi Dudley untuk merasakan suhunya.
'Apa yang terjadi kemudian, Dudders?'
'Rasanya ... rasanya ... seperti ... seperti ...'
'Seperti kamu tidak akan pernah bahagia lagi,' Harry melanjutkan tanpa
semangat.
'Ya,' Dudley berbisik, masih gemetar.
'Jadi!' kata Paman Vernon, suaranya kembali ke volume penuh sekali ketika dia
bangkit. 'Kamu memberi mantera aneh pada anakku sehingga dia mendengar
suara-suara dan yakin bahwa dia -- dikutuk untuk menderita, atau apapun, 'kan?
'Berapa kali harus kuberitahu kalian?' kata Harry, amarah dan suaranya
meningkat.

