Page 6 - KOMPAK_TES
P. 6
06
edisi 153/Th ke-13/Mei 2016
patut diperhitungkan. Sehingga, perlu pelatihan dari hulu ke hilir yaitu mulai negara seperti Amerika, Inggris, Jerman
tangan-tangan kokoh dan penuh dari budidaya hingga pemasaran,” kata dan negara Eropa lainnya.
semangat membumikan kopi lokal dan Galih. Dalam penguatan pasar lokal, KPw
menerbangkannya di internasional. Sebelum dibina, sebagian besar BI Jember melaksanakan Forum Investasi
Dan nyatanya, kini mulai banyak petani kopi menjual produknya dalam di Bondowoso dengan mengundang
penikmat dan pecinta kopi dari kalangan bentuk bahan mentah yaitu biji kopi yang pemilik sebuah gerai kafe bermerk
muda usia. Di antaranya Berly dari belum diolah. Setelah diberikan pelatihan sebagai calon pembeli kopi Ijen Raung
DSSK-KP dan Galih Budi Utomo dari terkait pengolahan paska panen, Bondowoso. Dari kegiatan tersebut,
KPw BI Jember. Untuk yang senior, ada petani dapat mengolah kopi tersebut pemilik kafe tersebut tertarik untuk
Mahdi Muhammad, pria asal Aceh yang hingga menjadi produk jadi yaitu kopi membuat menu baru yaitu kopi single
bertugas di DSSK-KP, dan sebelumnya bubuk sehingga nilai tambah produk origin Kopi Ijen Raung. “Semoga terwujud
pernah di KPw BI Banda Aceh, juga tersebut meningkat. Selain itu, petani kerjasama antara pihak kafe tersebut
Achmad Bunyamin yang akrab disapa Pak kopi mendapatkan pembeli penyerap dan petani kopi Bondowoso,” ujari Galih
Nyam Nyam yang kini menjadi Kepala yaitu PT. Indokom yang mengekspor penuh harap.
KPw BI Jember. produk kopi Bondowoso hingga ke Hak tersebut ditegaskan pula oleh
“Saya merasa beruntung karena Amerika dan Eropa bahkan menjadi Pak Nyam Nyam, bahwa di wilayah
tugas saya di KPw BI Jember adalah salah satu bahan baku produk gerai kopi kerja BI Jember ada dua jenis kopi yaitu
membina UMKM termasuk petani kopi ternama. Saat ini produk kopi arabika arabika dan robusta. Kedua jenis kopi ini
sehingga bisa berbagi keluh kesah Ijen Raung Bondowoso telah menjadi telah menjadi komoditas ekspor. Arabika
maupun bahagianya petani kopi. KPw BI produk unggulan Kabupaten Bondowoso lebih disukai oleh pasar Eropa karena
Jember mengembangkan klaster kopi karena telah dikenal dunia dan dapat tingkat keasamannya yang cukup tinggi,
di Bondowoso dengan memberikan mengekspor produknya ke beberapa keharumannya, dan cita rasanya yang
Mahdi Muhammad, Achmad Bunyamin, Berly,
Anggota Ipebi DSSK-KP: Kepala KPw BI Jember: Anggota Ipebi DSSK-KP:
“Banyak kopi Indonesia yang bagus “Saya tidak menanam kopi namun “Indonesia punya kopi specialty
ada Gayo, Toraja, Kintamani, Java, membina petani kopi-nya. Kopi terkenal termahal di dunia, yakni
Wamena, Sidikalang dan banyak arabika Bondowoso sebelum kopi luwak (civet coffee). Perkebunan
lagi. Namun kualitas kopi tidak dibina Bank Indonesia Jember kopi yang mayoritas kebun
hanya tergantung dari lokasi kebun, dijual dengan harga Rp15.000 per kopi rakyat harus diedukasi dan
tetapi juga sangat ditentukan Kg dalam bentuk biji basah karena didampingi mulai dari persiapan
dalam processing, dari buah menjadi petani belum memiliki SOP dalam lahan hingga end product.
green bean dan kemudian menjadi proses panen dan pengolahannya. Memastikan bean yang dihasilkan
roasting bean, semua tahap ini perlu Setelah dibina harga menjadi unggul, sehingga kopi luwaknya pun
kecermatan dan penanganan yang Rp45.000 per kg dalam bentuk pasti akan benar-benar berkualitas
maksimal. Namun, yang membuat biji basah. Melihat perkembangan the only one not number one.
kopi Gayo eksotik dan selalau petani yang awalnya miskin Kelestarian lingkungan harus dijaga,
berbeda–beda rasanya, tergantung berangsur-angsur menjadi lebih karena kopi luwak terbaik berasal
pohon buah apa yang ada di dekat sejahtera, merupakan kepuasan dari luwak liar yang memilih biji kopi
kebun kopi tersebut”. tersendiri bagi saya”. matang dan baik”.

