Page 7 - Edisi 142 Juli 2016 | Majalah Komunitas LAZIS Sabilillah Malang
P. 7
Yang Menguasai di hari Pembalasan
Yang Menguasai
di Hari Pembalasan
O l e h :
Bagian: 2 H. Anas Basori Alwi
Sebab ada di antara para makhluk Kerajaan yang hak pada hari itu lain dari Yaumiddin adalah
yang menjadi raja, namun ia adalah kepunyaan Tuhan Yang )
bukanlah sang pemilik Maha Pemurah. Dan adalah (hari
kerajaannya. Dia hanyalah orang itu), satu hari penuh kesukaran yaumilqiyaamah : hari kiamat
yang berlabel raja, tapi pada bagi orang-orang kafir. (QS.Al- yaumuilhisaab : hari
hakikatnya kekuasaan tidak di Furqan: 26 (Kemudian perhitungan
tangannya. Begitu pula ada di Yaumiddin) terdiri dari dua kata;
antara para manusia yang pertama kata "Yaum" yang artinya yaumiljazaa': hari pembalasan
menjadi pemilik sesuatu, namun adalah “hari”, tetapi yang dan sebagainya. Dan arti yang
bukan seorang raja, sebagaimana dimaksud di sini ialah waktu selaras di sini ialah "pembalasan".
kondisi kebanyakan orang. secara mutlak. Dan kedua kata Jadi "Maaliki yaumiddin"
Adapun Allah saw adalah Raja "Ad-Din" yang banyak artinya, maksudnya "Tuhan itulah yang
dan Pemilik. Dari kedua makna itu antara lain : Perhitungan, berkuasa dan yang dapat
dapat dipahami adanya arti : ganjaran, pembalasan, patuh, bertindak dengan sepenuhnya
"berkuasa" dan bertindak dengan menundukkan, syariat dan agama. terhadap semua makhluk-Nya
sepenuhnya. Sebab itulah maka Dan yang dimaksud dengan pada hari pembalasan itu".
diterjemahkan dengan: "Yang Yaumiddin: hari Sebetulnya pada hari kemudian
menguasai Pembalasan) ialah hari yang itu banyak hal-hal yang terjadi,
Kekuasaan, kerajaan serta diwaktu itu masing-masing yaitu hari kiamat, hari berbangkit,
kepemilikan mutlak berada di manusia menerima pembalasan hari berkumpul, hari perhitungan
tangan Allah yang tidak dapat amalannya yang baik maupun dan hari pembalasan, tetapi di sini
diungguli, diimbangi dan diseratai yang buruk hanya pembalasan sajalah yang
oleh siapapun dan sesuatu Lafal „yaumuddiin‟ disebutkan disebut oleh Allah, karena itulah
apapun juga. Firman Allah: secara khusus, karena di hari itu yang terpenting. Yang lain, seperti
tiada seorang pun yang kiamat, berbangkit dan
mempunyai kekuasaan, kecuali seterusnya, merupakan
hanya Allah Taala semata, sesuai pendahuluan dari pembalasan itu,
dengan firman Allah Taala yang sehingga "hari pembalasan"
menyatakan, “Kepunyaan itulah yang lebih tepat. Firman
siapakah kerajaan pada hari ini Allah
(hari kiamat)? Kepunyaan Allah
Katakanlah : "Wahai Tuhan yang Yang Maha Esa lagi Maha
mempunyai kerajaan, Engkau Mengalahkan.”[3]
berikan kerajaan kepada orang -
yang Engkau kehendaki dan -
Engkau cabut kerajaan dari orang
yang Engkau kehendaki. Engkau
muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan Pada hari (ketika) mereka keluar Tahukah kamu apakah hari
orang yang Engkau kehendaki. di (dari kubur); tiada suatupun dari pembalasan itu? Sekali lagi,
tangan Engkaulah segala keadaan mereka yang tahukah kamu apakah hari
kebajikan. Sesungguhnya Engkau tersembunyi bagi Allah. (lalu Allah pembalasan itu? (yaitu) hari
Maha Kuasa atas segala sesuatu. berfirman) : "Kepunyaan siapakah (ketika) seseorang tidak berdaya
(QS.Ali „Imran : 26) kerajaan pada hari ini?" sedikitpun untuk menolong orang
lain. Dan segala urusan pada hari
kepunyaan Allah yang Maha Esa itu dalam kekuasaan Allah.
lagi Maha Mengalahkan. (QS.Al- (QS.Al-Infithar : 17 – 19
Mu‟min/Ghafir : 16 Nama-nama
Bersambung
Majalah Komunitas Sabilillah 7
Edisi 142 / Juli 2016 / Thn: 07

