Page 156 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 156
Bab 8 Anatomi dan Fisiologi Sistem Imun 137
Structure And Function Of The Lymphoid Organs, 2020; Saladin,
Gan, & Cushman, 2018).
Gambar 8.6: Anatomi Limpa (Nigam & Night, The Limphatic System 2:
Structure And Function Of The Lymphoid Organs, 2020)
Kapiler darah limpa sangat permeabel, limpa membiarkan sel darah merah
untuk dapat masuk dan berkumpul pada sinus pulpa merah dan kembali lagi ke
aliran darah nantinya. Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, limpa juga
dikenal sebagai kuburan sel darah merah (eritrosit).
Hal ini terjadi karena sel darah merah yang telah tua atau rapuh akan pecah
saat memasuki kapiler limpa menuju ke sinus, sisa pecahan kemudian dimakan
oleh makrofag kemudian dibuang bersama dengan sel darah yang
terkontaminasi bakteri dan sisa debris lainnya. Limfosit dan makrofag yang
ada di pulpa putih berfungsi untuk memonitor darah dari benda asing, hampir
sama fungsi seperti apa yang nodus limfe lakukan terhadap cairan limfe.
Limpa merupakan reservoir untuk sejumlah besar monosit yang bersiaga untuk
kondisi darurat seperti infeksi mikrobial, infark miokard, atau luka yang lebar.
Pada kondisi tersebut, angiotensin II akan memicu limpa untuk melepaskan
sebagian besar monosit ke aliran darah, monosit akan membantu untuk
memerangi patogen dan memperbaiki jaringan yang rusak (Saladin, Gan, &
Cushman, 2018).
Limpa merupakan organ yang rentan terhadap infeksi dan trauma. Saat
seseorang mengalami pecah limpa dan tidak dapat diatasi, maka hal yang
dapat dilakukan adalah dengan pengangkatan limpa (splenectomy). Individu

