Page 160 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 160
Bab 8 Anatomi dan Fisiologi Sistem Imun 141
Gambar 8.8: Contoh Sistem Imun Bawaan (Marshall, Warrington, Watson, &
Kim, 2018)
Sistem imun bawaan memiliki cara kerja yang berbeda beda tergantung dari
jenis imun bawaan yang sedang bekerja:
Kulit
Kulit memiliki keratin pada permukaannya, keratin adalah protein keras
antimicrobial yang sulit untuk ditembus oleh patogen. Permukaan kulit juga
dianggap terlalu kering dan miskin nutrisi untuk pertumbuhan bakteri (kecuali
kulit permukaan kemaluan dan aksila), oleh karena itu apabila kulit manusia
rusak (terluka, digigit serangga, atau luka bakar) maka hal yang harus
dilakukan pertama adalah pencegahan infeksi untuk mempertahankan kulit
tetap dalam kondisi utuh/ intak.
Kulit juga memiliki perlindungan berupa bahan kimia anti mikroba. Melalui
keringat dan sebum yang diproduksinya, kulit terlapisi oleh asam laktat yang
akan mempertahankan pH kulit pada suasana asam dan asam lemak yang
menghambat pertumbuhan bakteri. Keringat juga mengandung peptide
antibacterial yang disebut dermicidin.
Keratinosit, netrofil, makrofag, dan sel lain juga memproduksi peptide yang
disebut defensins dan cathelicidins. Vitamin D (kalsitriol) akan meningkatkan
semua efek pertahanan tersebut, sehingga penting bagi manusia untuk terpapar
sinar matahari dalam jumlah sedang untuk efek proteksi (Nigam & Night, The
limphatic system 2: structure and function of the lymphoid organs, 2020;
Saladin, Gan, & Cushman, 2018; MacPherson & Austyn, 2012).

