Page 159 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 159

140                                     Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia


              2.  Mencegah penyebaran infeksi melalui mekanisme sistem komplemen
                  dan faktor humoral lainnya.
              3.  Menghilangkan  patogen  yang  masuk  ke  dalam  tubuh  melalui
                  mekanisme fagositosis dan sitotoksisitas.
              4.  Mengaktifkan sistem imun adaptif melalui sintesis beberapa sitokin
                  dan  presentasi  antigen  kepada  sel  limfosit  B  dan  T  (Carillo,
                  Rodrigues, Coronado, Garcia, & Cordero, 2017).

              Sistem  imun  bawaan  memiliki  ciri  khas  yang  membedakan  dengan  sistem
              imun adaptif yaitu:
              1.  Bersifat lokal: sistem imun bawaan akan menangkal invasi patogen
                  pada  titik  invasi  seperti  bengkak  pada  luka  paska  jatuh,  atau  gatal
                  pada  bekas  gigitan  nyamuk.  Respons  imun  bawaan  yang  sifatnya
                  sistemik hanya dimiliki oleh demam.
              2.  Tidak  spesifik:  semua  tindakan  yang  dilakukan  oleh  imun  bawaan
                  dilakukan  untuk  mengangkat  agen  penyakit  dengan  spektrum  luas,
                  bukan spesifik patogen tertentu.
              3.  Tidak memiliki memori: sistem imun bawaan tidak akan mengingat
                  patogen  yang  pernah  dikalahkan,  sehingga  menjadi  tidak  mudah
                  untuk  mengalahkan  patogen  yang  sama  saat  serangan  yang  kedua
                  (Saladin, Gan, & Cushman, 2018).

              Imun bawaan secara garis besar terdiri dari empat bagian yaitu penghalang
              anatomik (kulit dan membran mukosa), penghalang fisiologis (temperatur, pH
              yang  rendah,  mediator  kimiawi),  penghalang  kimiawi  (melalui  aksi  peptida
              antimikrobial dan spesies oksigen reaktif), sel imun bawaan (yang berfungsi
              sebagai  endocytic  dan  phagocytic),  soluble  mediator  (contoh:  komplemen),
              antibodi bawaan, sitokin terkait, serta inflamasi (Carillo, Rodrigues, Coronado,
              Garcia, & Cordero, 2017; Marshall, Warrington, Watson, & Kim, 2018).
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164