Page 292 - FullBook Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia
P. 292
Bab 15 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan 273
berfungsi untuk menetralisir asam kimus yang masuk ke dalam duodenum
(Burke et al, 2014).
Hepar
Hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh yang terletak di sebelah sisi
kanan atas dan medial abdomen serta berada tepat di bawah diafragma
(William dan Hopper, 2015). Hepar memiliki berat sekitar 1,4 kg dengan berat
seukuran berat rata-rata orang dewasa (Burke et al, 2014). Hepar dibungkus
oleh kapsul fibroelastis (disebut kapsul glisson) yang mengandung pembuluh
darah, limfa dan saraf (Lemone et al, 2017).
Hepar memiliki dua lobus yakni lobus kanan dan lobus kiri, dimana lobus
kanan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan lobus kiri (White et al,
2013). Lobus kanan dan kiri hepar dipisahkan oleh ligamen mesenterik
(LeMone et al, 2017). Setiap lobus mengandung banyak lobulus ”suatu unit
fungsional hepar” yang mengandung sel hepar (hepatosit) (Scanlon dan
Sanders, 2015). Setiap lobulus menerima darah yang kaya oksigen dari arteri
hepatikus dan darah yang kaya nutrisi dari vena portal (Burke et al, 2014).
Hepar berfungsi untuk metabolisme karbohidrat, asam amino dan lemak,
menyintesis protein plasma, memproduksi bilirubin, fagositosis oleh sel
kupffer, menyimpan vitamin A, D, E, K dan B12, detoksifikasi serta aktivasi
vitamin D (William dan Hopper, 2015). Fungsi hepar dalam metabolisme
protein sangat penting dikarenakan protein akan diubah menjadi asam amino
yang akan membuang amonia melalui urin dalam bentuk urea (Ignatavicius et
al, 2021).
Dalam sistem pencernaan, hepar (sel hepar) berfungsi memproduksi empedu
yang akan disalurkan ke duodenum melalui duktus hepatikus dan duktus
sistikus dengan kontrol sfingter oddi (Scanlon dan Sanders, 2015). Sel hepar
memproduksi 700-1200 mL empedu setiap hari (LeMone et al, 2017).
Empedu merupakan larutan cairan yang berwarna hijau mengandung garam
empedu, kolesterol, bilirubin, elektrolit, air dan fosfolipid (Burke et al, 2014).
Empedu berfungsi untuk membawa bilirubin dan kolestrol yang berlebih
dalam tubuh untuk diekskresikan melalui feses (White et al, 2013). Fungsi
pencernaan empedu secara lengkap dilakukan oleh garam empedu yang
berfungsi untuk mengemulsi (mengubah globulus lemak besar menjadi lebih
kecil) lemak dan meningkatkan absorpsi lemak pada usus halus (William dan
Hopper, 2015). Ketika empedu tidak digunakan dalam proses pencernaan,

